"Mbak ngapain tidur di sini?" Lelaki dengan baju yang sedikit basah itu mengulangi kalimatnya.
Sofia baru tersadar. Rasa lelah berjalan jauh membuat tidur sesaat Sofia semakin pulas. Enggan untuk terbangun.
"Saya, ehm ... Saya!"
Sofia memang tidak terbiasa mengakui kekalahannya. Tapi sayangnya, kini hidup tidak sedang berpihak kepadanya. Semakin hari hidup Sofia semakin berantakan.
Lelaki yang mengenakan kemeja biru dengan motif batik itu mengeryitkan dahi. Setelah beberapa saat menunggu Sofia yang tidak kunjung memberikan jawaban atas pertanyaannya.
"Apakah Mbak butuh tumpangan. Saya bisa mengantarkan, Mbak!" tawar pengemudi taksi itu pada Sofia.
Sofia segera menggerakkan kedua telapak tangannya di depan dada. "Tidak, tidak usah," tolak Sofia. Mengingat uang simpanannya hanya tersisa beberapa lembar.
Bagaimana mungkin Sofia menerima tawaran pengemudi taksi itu. Jika dirinya saja tidak memiliki tujuan untuk pulang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com