webnovel

Pertemuan Kembali

Yuji masih tertawa, mengejek isi pikiran Siji.

"Ahahahaha ... nista amat pikiran si Sithok ini?! Sampai bawa-bawa malaikat penanya di kubur?!" gumam Yuji sambil tertawa.

Siji mengerahkan seluruh energinya untuk menahan rasa sakit, dan dia tidak tahu berapa lama sebelum dia merasa terbiasa. Kemudian, semua perasaan Siji yang lain berangsur-angsur pulih.

Tapi, bukankah dia mati saat itu? Bagaimana Siji bisa bangun lagi?

"Hadoh! Kamu belum mati, Sithok!! Kamu itu belum bayar utang?!" sahut Yuji di tengah erangan kesakitannya. Yuji merasa tidak beruntung menjadi saudara nomor dua, yang dapat merasakan apa pun yang dirasakan saudara tertuanya.

Untuk sesaat, Siji merasa seolah-olah semuanya adalah mimpi. Apakah selama ini Siji tidur di sini, dan tenggelam hanyalah mimpi buruk? Tetapi, rasa sakit yang mendera seluruh tubuh Siji memberi tahunya bahwa itu tidak mungkin. Siji pasti telah diselamatkan entah bagaimana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel