Arzlan melanjutkan perjalanannya, kondisi di sekitarnya begitu panas, akan tetapi ini bukanlah masalah.
Tiga hari sudah dirinya berjalan, di sana masih saja sepi, dia menjadi ragu kalau wilayah itu akan dihuni makhluk hidup. Namun, ini hanya sekedar asumsi saja, dia masih memiliki keyakinan kalau di depan sana akan ada peradaban yang mungkin bisa menjadi tempat singgah.
Crack…
Getaran pasir mendadak muncul, dalam hitungan detik makhluk mengerikan muncul. Mahkluk itu berupa cacing raksasa dengan gigi tajam di dalam mulutnya, matanya terus tertuju ke arah Arzlan yang dianggapnya sebagai makanan yang lezat.
Dengan cepat dia meluncurkan serangan, Arzlan melompat mundur. Cacing itu tidak berhenti, tubuh cacing tersebut terus masuk ke dalam pasir hingga menghilang dari pandangan.
Arzlan melirik ke kiri dan kanan, ini kesunyian yang cukup mengerikan. Dia masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh monster itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com