BAB 162

Aku tahu Eli berada di kapal yang sama dengan Aku karena goyangan pinggulnya yang lembut dan mudah berubah dan dia mulai membanting tubuhnya ke atas dan ke bawah di atas Aku. Dia menegakkan tubuh dan mencengkram leherku, mendesakku untuk berdiri. Aku tidak membutuhkan undangan lagi dan duduk, meraih pinggangnya dengan satu tangan sementara Aku menguatkan diri dengan tangan lainnya. Aku mendorong pinggulku ke atas saat dia jatuh dan dia mengeluarkan tangisan tercekik. Tangannya mencengkeram leherku saat kami mulai saling bercinta dengan panik. Penis Eli terperangkap di antara kami sehingga dia melepaskanku dengan satu tangan dan mendorongnya di antara tubuh kami. Aku bisa merasakan dia menyentak dirinya sendiri sekeras dan secepat aku menidurinya. Aku menggeser sudut pinggulku sedikit dan dibalas dengan teriakan keras saat aku meluncur di atas prostat Eli.