"Jadi … kau tengah mencari orang-orang yang lainnya?" Bill anak lelaki bertubuh tambun berkulit putih berambut merah itu bertanya kepada Lucas yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan itu.
"Keren!" Seru Bill, Joe dan Erick secara bersamaan,
"Ada berapa orang yang sepertimu?" kini giliran Joe bertanya kepada Lucas yang kini menjawab pertanyaan tersebut seraya menunjukkan kedua jemari telinjuk kepada mereka,
"Sebelas." Lucas menjawab pertanyaan itu,
"Keren!" Seru Bill, Joe dan Erick lagi dan reaksi itu membuat Lucas menoleh menatap Sam yang tertawa karennya.
"Bisakah kami bertemu dengan mereka nanti?? aku rasa akan sangat keren jika aku berphoto dengan kalian berdua belas!" Erick berucap, dan segera diberi anggukan setuju oleh dua anak yang lainnya, yang akhirnya membuat Lucas mau tidak mau menganggukkan kepalanya karena tidak ingin mengecewakan ketiga orang yang tengah menatapnya dengan penuh rasa keterpukauan itu.
"Kalau begitu, agar kau menemukan mereka dengan cepat, biarkan aku dan teman-temanku membantumu!" Kini permintaan yang diucapkan oleh Sam pun membuat Lucas menoleh menatapnya dan menghembuskan napasnya dengan berat, menyadari bahwa ternyata Sam memang memiliki niatan dan merencanakan hal ini dengan sengaja.
"Kau mengundang mereka hanya untuk membantuku??" tanya Lucas kepada Sam yang kini mengedikkan bahunya dan menggelengkan kepalanya,
"Tidak … aku hanya menceritakan bahwa kau membutuhkan bantuan dan akui saja kalau kau membutuhkannya, Lucas!" Sam menjawab pertanyaan Lucas dengan berucap seperti itu, yang pada akhirnya membuat Lucas pun mengangguk seraya menghela napas,
"Terima kasih kawan-kawan …. kalian benar-benar baik kepadaku" Lucas berterima kasih kepada mereka yang kini tersenyum dan menganggukkan kepala mereka dengan senang,
"Jadi … mana lambangnya?? Biarkan pada kami, biarkan kami memphoto dan mencarinya juga!" ucap Bill, yang membuat Lucas akhirnya mengeluarkan gulungan kertas yang berisi lambang dan memberikan pada mereka, membiarkan mereka memphotonya,
"Ok! Kita akan mencarinya dan akan segera mengabarimu jika kami telah menemukannya, jadi jangan putus asa ya!" kini Erick mengatakan kata-kata yang menurutnya bisa dijadikan sebagai penyemangat oleh Lucas yang kini terkekeh dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan dari anak kecil polos tersebut.
"Kira-kira … di mana kita bisa mencari lambang seperti ini?" sebuah pertanyaan pun muncul dari Joe, yang membuat Sam pun berucap,
"Internet??" Sam balas bertanya kepada mereka, dan hal itu diberi gelengan kepala oleh Bill,
"Mencarinya di internet akan sulit … kita tidak bisa memakai itu, kecuali kita memiliki mesin scan dan memasukan lambang ini untuk di cari di sana!" Bill menjawab pertanyaan Sam, yang membuat Erick terkejut setelah menyadari bahwa ia memiliki mesin seperti itu di ruang kerja ayahnya.
"Ah!! aku memilikinya di ruang kerja ayahku!" seru Erick yang mengejutkan mereka semua.
"Benarkah??" tanya Joe yang kemudian diberi anggukan oleh Erick dengan yakin,
"Aku akan mencarinya lewat internet menggunakan mesin scaner ayahku, dan kalian bisa mencarinya di perpustakaan setempat!" ucap Erick kepada mereka bertiga yang kini mengangguk setuju menanggapi hal itu, dan pandangan mereka semua serempak menatap ke arah Lucas, membuat lelaki itu terkejut melihat reaksi mereka yang seperti itu.
"A … ada apa?" Lucas bertanya kepada mereka yang kini tersenyum dan kemudian Sam pun berucap,
"Bisakah kau membawa kami menggunakan teleportasimu??" pertanyaan yang dilontarkan oleh Sam membuat Lucas terkekeh dan kemudian menganggukkan kepalanya,
"Asalkan tempat itu aku ketahui … aku bisa mengantarkan kalian!" jawab Lucas yang pada akhirnya membuat mereka menyayangkan hal tersebut, seolah mereka tahu jika Lucas pasti tidak tahu tempat tinggal dari Erick dan begitu juga dengan perpustakaan setempat,
"Ya sudah … kalau begitu, pertama-tama kita harus berjalan kaki … agar setidaknya Lucas tahu lokasi yang nantinya akan sering kita datangi!" Joe pun memberikan sebuah usulan yang langsung di setujui oleh semua teman-temannya. Mereka pun segera mengajak Lucas untuk pergi dari sana menuju Rumah Erick dan juga perpustakaan setempat.
Baru saja mereka hendak melangkah pergi dari rumah Sam, sebuah panggilan dari ibunda Sam membuat mereka semua terdiam. Mereka baru sadar jika mereka belum menyantap sarapan pagi mereka, dan Lucas pun baru sadar jika dirinya baru saja bangun dari tidurnya.
"Sam … Lucas …!! Ayo sarapan!" Ucap ibu Sam kepada mereka semua, yang membuat mereka semua pun menoleh menatap pintu belakang rumah itu yang terbuka dengan lebar, yang mengartikan bahwa ibu Sam memerhatikan kegiatan mereka sedari tadi.
"Kalau begitu … kita akan bertemu di rumah Erick nanti ya!" Ucap Joe berpamitan kepada Sam dan Lucas yang kini menganggukkan kepala mereka dan pergi untuk kembali masuk ke dalam rumah dan sarapan.
Setelah mereka berdua menyelesaikan menu sarapan mereka, keduanya pun berpamitan untuk pergi menuju rumah Erick. Sepanjang perjalanan Sam selalu bercerita mengenai keasyikan bersama teman-temannya. Yang akhirnya membuat Lucas memiliki anggapan jika mereka berteman dengan sangat baik.
"Kau tahu … aku senang karena kau memiliki teman-teman yang baik seperti mereka." ucap Lucas kepada Sam yang kini mengangguk dan tersenyum dengan senang,
"Tentu … aku juga merasa senang karenanya!" Sam membalas ucapan Lucas dan kemudian berbelok ke salah satu rumah yang ada di jajaran jalan itu, yang membuat Lucas meyakini jika itu adalah rumah dari Erick.
Benar saja, ketika mereka mendekati rumah itu, kepala Erick pun menyembul dari lantai dua rumah tersebut dan memanggil mereka berdua, "Sam!! Lucas!! kami menemukannya! kami menemukannya!!!" Ucapan dari Erick saat itu yang membuat Sam serta Lucas terkejut dan membuat Lucas segera menggunakan teleportasinya untuk segera berada di lantai dua rumah Erick, bersamaan dengan Sam.
"WOAAAAWW!!" Pukauan ketiga orang yang teryata ada di dalam kamar itu terdengar di telinga Sam dan Lucas.
"Apa?? apakah kau menemukannya?!" tanya Sam mengalihkan topik, yang segera membuat mereka tersadar kembali dan menganggukkan kepalanya,
"Ya! Kami sudah menemukan lambang itu!" ucap Joe, yang membuat mereka berdua pun menoleh menatap ke layar komputer yang kini memperlihatkan sebuah photo dengan robekan kertas yang bertuliskan tulisan yang nyaris mirip seperti lambang milik Lucas.
"Ini adalah tulisan yang ditemukan oleh para peneliti, mereka mengatakan bahwa mereka menemukan tulisan ini di gurun pasir dan mereka yakin jika itu berasal dari perpustakaan yang terkubur!" ucap Bill menerangkan dari mana tulisan itu berasal,
"perpustakaan yang terkubur?" tanya Lucas kepada mereka yang kini menganggukkan kepalanya,
"Di mana perpustakaan yang terkubur itu?" kini Sam bertanya kepada Erick yang mulai mengetikan kata tersebut di layar komputer milik sang Ayah.
Tak lama munculah sebuah gambar perpustakaan dengan nama Aleksandria, yang merupakan perpustakaan yang telah hancur selama ribuan tahun yang lalu.
"Kurasa … ini tidak terkubur, tapi lenyap karena terbakar." jawab Bill, hal itu membuat Lucas mengerutkan dahinya dan kemudian memejamkan matanya seraya membayangkan bentuk dari perpustakaan itu, ia berusaha dan memohon supaya setidaknya ia bisa masuk ke dalam perpustakaan yang sudah hancur ribuan tahun itu.
"Ku mohon …, ku mohon … " bisik Lucas kepada dirinya sendiri, sedangkan keempat anak yang berada di sekitarnya hanya bisa menoleh menatap dirinya yang kini tengah memejamkan mata dan memohon kan sesuatu.
Tangan kanan Lucas pun terangkat dan ia pun segera menjentikan jemarinya, yang membuat dirinya menghilang dari pandangan keempat anak itu. Keempat anak itu terkejut dan berharap jika Lucas akan menemukan apa yang ia cari. Ialah perpustakaan Aleksandria.