webnovel

Tragedi Bogem Mentah

"Kamu akan menemukannya, dengan jalan alam," ujar Brixton, kemudian ia berdiri dan melangkah seperti hendak pergi.

Claretta terlonjak dari duduknya. Ia berusaha meraih tangan Brixton. Tapi, lelaki itu malah semakin menjauh.

"Kak, kumohon kali ini jangan pergi! Tak ada yang mengerti aku di sini!" teriak Claretta dengan suara miris dan menyayat hati.

Brixton berbalik badan dan menatapnya. Kemudian, menjadi bias cahaya dan menghilang dari sana.

********

Claretta tersadar dari tidurnya. Itu semua hanya mimpi, akhir-akhir itu Brixton begitu sering mendatanginya dalam mimpi. Seperti memberi suatu petunjuk padanya.

Sayangnya, tidak ada yang percaya dengan dirinya. Perkataannya bagaikan angin lalu yang tak pantas didengar. Tiba-tiba ponsel ibunya bergetar nyaring.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel