webnovel

161. Hutan Rougarau

"Mereka suruhan saya! Penuhi apa yang mereka inginkan!" Javaid tampak dingin dan datar. Membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya. Ia berjalan mendekat ke Wira. Menatapnya lekat lekat. "Apa kubilang? Saat kau bersama mereka, kau menjadi lemah!" Javaid lantas meletakkan telapak tangannya di dahi Wira. Sinar terang kembali terlihat. Dan bayangan Wira terlihat menawan dengan dua sayap besar yang sama seperti Javaid. "Tugasmu selesai. Kita pulang!" kata Javaid lalu kembali terbang ke atas. Menembus Langit langit.

Wira merasakan kemampuannya kembali. Ia menatap semua orang di ruangan ini sambil tersenyum. Tanpa sepatah katapun, ia mengikuti jejak Javaid kembali ke langit.

Alan sebagai perantara mereka meminta kunci yang sejak tadi mereka incar. Dan otomatis para suku Tuareg tidak bisa menolak keinginan Alan. Kunci sudah ada di genggaman mereka. Walau dengan bayaran, Wira tidak lagi berjuang bersama mereka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel