Reyna melirik James yang sudah satu tiga jam ini diam tanpa ada kata satu pun yang terlontar. Dia bingung harus menghibur cowok itu seperti apa. Sebenarnya Reyna tidak ingin melihat James bersedih, namun dia mengerti kalau sosok yang di sayangi itu pergi pasti begitu sakit dan tergores hati terasa teriris.
"James." Reyna memegang bahu itu dan mengusap perlahan guna menenangkan hatinya yang bersedih. "Kamu jangan sampai sedih berlebihan, ya."
Cowok itu melirik Reyna dengan sendu. "Kembaran gue." lirihnya nyaris tidak ada suara.
Reyna memalingkan pandangan merasa hatinya kembali terasa ngilu. Di saat seperti ini bahkan Reyna sendiri tidak bisa menghibur dirinya sendiri, padahal dalam hati dan pikirannya dia sudah lebih dulu mengikhlaskan semuanya dan tidak akan lagi untuk bersedih.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com