Reyna menelan ludah cepat saat kakinya tidak sengaja berhenti di depan ruangan dance. Kenapa dia teringat kejadian kemarin? Dia tidak berpikir jauh, kan? Tandanya dia tidak ikhlas dan rela untuk bisa kekasihnya tenang di alamnya. Reyna cukup berdo'a agar kedua matanya itu tidak lagi terus melihat bayangan Jaxton di sana.
"Reyna, kamu harus ke kelas sekarang juga!" umpatan kecil untuk dirinya sendiri membuat Reyna kini menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan.
Sesudah merasa tenang, kedua kakinya mulai melangkah lurus untuk pada tujuannya. Reyna menepis pikiran itu segera, dia tidak boleh mengarah ke sana. Lagi pula masalah dari Ilham harus Reyna masih selidiki dengan jeli, cowok itu pasti masih penasaran juga.
"Reyna."
Cewek itu tersenyum. "Eh, Jen. Iya ada apa?"
"Aku mau balikin buku kamu, Rey. Makasih banyak, ya." kata Jen sambil menyodorkan buku catatan Reyna.
"Oh, iya sama – sama." Reyna mengambilnya dan memasuk kan ke dalam tas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com