"Sayang, kamu belum siap buat ke kampus?" Farrel masuk ke dalam kamar Reyna, melihat puterinya yang masih berbaring di atas kasurnya.
Cewek itu tersenyum. "Hari ini ga masuk, Pa."
Farrel menautkan alis bingung. "Maksudnya kamu ada libur?"
Reyna beringsut duduk sambil mengangguk pelan. "Iya, Pa. Reyna, libur satu hari."
Farrel mengangguk dua kali. "Kalu gitu gimana kita jalan? Papa, mau banget luangin waktu untuk kamu full hari ini." katanya dengan semangat.
"Boleh, Pa." balas Reyna semangat juga. "Selama aku tinggal di sini juga kita ga ada waktu untuk pergi berdua ya, Pa."
"Iya, makannya hari ini full harus jalan berdua aja. Kamu ga janjian sama pacar kamu itu, kan?"
Reyna diam sejenak, dia tersenyum tipis menanggapi. "Pa, kertas kemarin dari dia itu … isinya apa, sih?" tanyanya yang masih penasaran.
Farrel mengulas senyuman. "Ini urusan cowok, kamu ga akan ngerti juga."
"Soal cowok?" beo Reyna menaikkan satu alis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com