"Giliran aku udah di jemput, nih." Sari mengeluh, dia menatap Reyna yang selalu menampilkan senyuman manisnya.
"Ga pa-pa, dong. Bagus juga, kan. Ini udah mulai malam, kita terlalu asik di perpus tadi." sahut Reyna.
Desty sudah lebih dulu di jemput dengan sopir, begitu pun saat ini Sari yang berganti di jemput oleh sopir pribadinya. Kebetulan mereka sedang di pantau oelh keluarga, mereka khawatir terjadi sesuatu karena sedang musim penculikan juga. Orang tua Sari maupun Desty tidak lagi membebaskan anak-anak nya di luaran sendiri.
"Kamu ga pa-pa sendiri, Rey? Mau bareng aja sama aku? Aku pasti anterin sampe depan rumah kamu, kok." Sari menawarkan karena merasa cemas juga meninggalkan temannya yang belum juga di jemput.
"Lagian pacar kamu tumben lelet, biasanya suka tepat waktu." heran Sari melanjutkan ucapannya.
Reyna menggedikkan bahu acuh, lagi pula dia tidak berharap cowok itu untuk kembali menjemputnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com