Bagas melajukan motornya menembus jalanan Ibukota yang macet. Suara klakson saling bersahutan, di tengah pekatnya kepulan asap dari knalpot para pengendara motor. Benar-benar pemandangan yang tidak enak untuk di lihat.
"Malas kalau sudah begini, bisa berjam-jam aku dijalan seperti ini," gerutunya sendiri. "Lebih baik aku ke pinggir saja, cari minum. Panas sekali, aku sampai kehausan."
Bagas mengedarkan pandangannya melihat Toko yang ada di pinggir jalan. "Nah itu ada Toko minuman, sebaiknya aku ke sana saja." Bagas turun dari motornya, menuntun motor sampai ke depan Toko. "Ya Tuhan, panas sekali." Helm yang sedang dipakainya segera di buka untuk mengurangi rasa panas ditubuhnya. "Leganya."
Bagas masuk ke dalam Toko, mencari sebotol air mineral dingin yang ada di lemari pendingin. Tanpa menunggu lama, Bagas langsung menenggaknya sampai habis. "Segar sekali. Aku beli dua saja, untuk bekal di jalan nanti," gumamnya.
"Hai," sapa seseorang, suara wanita dari arah belakang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com