Arya menghentikan mobilnya tepat jalan besar, mereka semua turun untuk masuk ke dalam gang yang sangat sempit hanya cukup satu orang saja. Mereka berjalan dengan cepat satu persatu dimulai dari Pak Saleh, Arya, Adamma, Rio, Angga, dan Rangga lalu berhenti di rumah sewa yang gelap. Pak Saleh melangkahkan kaki untuk mengetuk pintu, namun suara dari dalam yang ingin membuka pintu. Pak Saleh memberi lirikan sebagai pertanda harus siap posisi siaga.
KREK...KREK....
Kelima orang itu terkejut saat petugas sudah ada di depan rumah dengan mengacungkan senjata, lalu salah satu pria yang tinggi maju untuk menyerahkan diri, Adamma pun bersiap untuk memborgolnya.
"Jangan mendekat!" pria itu menarik Adamma dan menodongkan pisau di lehernya.
Geng tersebut berdiri di belakang temannya yang sedang menyandera Adamma, lalu pria itu meminta petugas meletakkan pistolnya ke lantai.
"Letakkan pistol kalian sekarang!" perintahnya dengan terus memegang erat Adamma.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com