webnovel

Tamu Tak Diundang

Samuel menghempaskan tubuhnya dengan kasar pada sebuah sofa yang ada di ruangannya.

Merasa sesak dan kesulitan bernapas, Samuel melonggarkan dasi yang mencekik lehernya. Setelah itu, ia membuang dasi itu begitu saja ke sembarang arah dan berkata pelan, "Minta seseorang untuk membuatkan kopi untukku."

Kevin yang berdiri di sudut ruangan pun lantas menganggukkan kepalanya dengan patuh. "Baik, Bos!"

Dan dengan begitu, Kevin keluar dari ruangan ini, meninggalkan Samuel seorang diri.

Sepeninggalan Kevin, Samuel memejamkan matanya dengan kepala mendongak ke atas. Meresapi bagaimana denyutan-denyutan kepala bereaksi.

Akhir-akhir ini, Samuel sering merasa pusing. Kepalanya terasa begitu berat demi memikirkan banyak hal secara bersamaan dalam satu waktu.

Hingga tiba-tiba saja suara pintu diketuk sekali terdengar yang lantas membuat Samuel membuka matanya dan menatap ke arah pintu lurus-lurus.

Itu bukanlah Kevin seperti yang Samuel pikirkan. Melainkan ...

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel