Chila mengajukan banyak pertanyaan, tapi akhirnya Jimmy selalu menyelesaikannya.
Namun, dia hanya berdiri diam, dan senyum di wajahnya semakin terpaksa tiap detiknya, seperti fatamorgana di langit.
Dia perlahan menarik tangannya dari tangannya.
"Maaf kak, aku tidak bisa pergi bersamamu!"
Singkatnya, semua harapannya telah menjadi gelembung.
Sebenarnya, kata-kata seperti itu kejam.
Dia tahu bahwa jika dia mengatakannya, dia akan menghancurkan segala sesuatu tentang dia.
Berapa banyak risiko yang dia ambil untuk datang ke Surabaya? Baginya, dia bahkan tidak ragu untuk melanggar hukum sendiri. Dia hampir dipenjara seumur hidup.
Sekarang, dirinya bilang dia tidak mau pergi.
Jika ini pria lain, dia sudah pasti lama marah.
Tapi Jimmy tidak melakukannya. Meskipun dia terkejut dan terluka, matanya masih penuh dengan kasih sayang padanya dan masih memegang secercah harapan terakhir.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com