webnovel

Takut Mati

"Apa kau masih mengingatku, Yushen Gege?" goda Sifeng. Memastikan apa kakaknya itu pura-pura amnesia atau tidak.

Yushen terdiam sejenak. Ia memukul kepala adiknya seperti biasa, setelah itu memberikan pelukan hangat pada Sifeng. Pelukan seorang kakak pada adik kesayangannya.

"Bodoh! Kau ke mana saja, hah?! Aku terua mencari keberadaanmu, Sialan!" ucap Yushen, yang merasa khawatir juga terhadap adiknya.

Sifeng melepaskan pelukan Yushen.

"Astaga, baru kutinggal seminggu saja kau begitu merindukanku, eum? Aku curiga kau punya kelaianan biseksual, Gege." Sifeng mengernyitkan dahi mencoba menggoda.

Yushen menjitak adiknya berkali-kali.

'Sial! Kenapa kepalaku tiba-tiba merasa pusing kembali? Apakah ini karena aku kelelahan?' batin Sifeng.

Yushen menyadari sesuatu.

"Hey, kau terlihat pucat. Apa kau sakit, eum?" ucap Yushen, sambil memegang kening adiknya.

"Bukan begitu, aku sangat kelelahan akhir-akhir ini karena ikut dalam persiapan pembukaan taman robot."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel