Nana membawa gelas kecil berisi cairan berwarna hitam pekat. Nana sudah beberapa kali memberikan ramuan itu pada Sifeng.
"Sekarang waktunya minum ramuan, Zhang-san," ucap Nana sambil menyerahkan gelas kecil itu kepada Sifeng.
"Astaga! Ramuan pahit lagi? Bahkan, ramuanmu ini lebih pahit dari obat-obatan di rumah sakitnya pamanku," gerutu Sifeng sambil mendengus kesal. Dia memalingkan wajah.
Nana seolah tidak perduli akan penolakan Sifeng. Nana langsung menarik lengan Sifeng, menyuruh Sifeng untuk segera masuk. Kemudian, Nana memaksa Sifeng untuk duduk di sofa.
"Mau minum sendiri atau aku paksa?" bentak Nana pada Sifeng.
Sungguh, perlakuan Nana pada Sifeng ini terlihat lebih mirip seperti babysitter yang sedang menyuruh anak asuhnya untuk minum obat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com