"Gege, itu masakanmu, 'kan?" bisik Sifeng pada kakaknya.
Yushen terlihat menepuk dahinya.
"Astaga, kenapa bibi memasukan itu juga? Padahal, aku hanya iseng membuat makanan itu tadi, A-Feng. Aku bahkan berencana akan membuang makanan gosong itu tadi," bisik Yushen, si telinga Sifeng.
Sifeng lalu menjentikkan jarinya
"Oh iya, berikan saja makanan itu pada rubah kalian itu!" Sifeng berinisiatif. Namun, dia tidak mengatakan jika makanan itu adalah Yushen yang membuat makanan itu.
"Hei, jangan bercanda! Kami tidak ingin Phiwi keracunan gara-gara memakan makanan warna hitam itu!" ucap Nana, sambil menggendong rubah miliknya.
"Astaga, kau memberi nama rubah itu Phiwi? Huh, konyol! Bukankah itu terlalu imut bagi seekor rubah, eo? Lagipula kalian aneh, kebanyakan orang itu lebih suka memelihara anjing kalo tidak kucing. Lalu, apa-apaan kalian ini? Kenapa malah memelihara binatang yang buas seperti rubah, heh?" celoteh Sifeng. Sifeng tersenyum meremehkan pada keluarga Akazawa itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com