Aku kini mendekatkan wajah pada Sifeng. Aku menatap intens mata Sifeng, berusaha untuk menghipnotis Sifeng.
Kami duduk berhadapan di salah satu gerbong kereta. Kutatap mata Sifeng, lekat-lekat sambil membisikkan, "Lupakan semua kenangan pahit itu, A-Feng! Sekarang waktunya kau membuka lembaran baru dalam hidupmu!" ucapku kembali.
Tanpa diduga, Sifeng malah meremas mukaku, kasar. Sialan! Kau bisa menodai ketampananku, A-Feng!
"Hipnotismu sudah tidak mempan untukku, Lao Yu!" ucap Sifeng lagi.
Kini, bahkan Sifeng duduk menjauhi diriku. Sial! Aku sudah tidak bisa menenangkan Sifeng jika seperti ini. Aku benar-benar tidak suka melihat Sifeng bersedih. Jadi, aku mempelajari beberapa metode hipnotis untuk menenangkan Sifeng jika Sifeng mengalami trauma. Selama ini cara itu memang berhasil. Tapi, entah kenapa akhir-akhir ini Sifeng tidak bisa kuhipnotis. Apa kemampuanku sudah menghilang?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com