"Astagfirullah!"
Nalesha terperangah kaget mendapati Iqbaal berdiri tepat di depan pintu kamarnya usai Ia membuka pintu. Entah ada apa, Iqbaal bahkan tersenyum cengengesan setengah 'creepy'. "Ada apa sih Bal?" tanyanya sewot kemudian keluar kamar. Tangan kanannya menenteng iPad dan jurnal, siap memimpin Rapat Koordinasi Program Perdana SP malam ini.
"Ngingetin aja, Gue kira Lo ketiduran, lupa ada schedule," jawab Iqbaal, keduanya berjalan berdampingan ke ruang rapat.
Ya, mereka bosan berkumpul di studio atau auditorium. Pun rapat ini benar-benar serius, ruangannya pun harus seperti itu.
"Gak akan lupa, orang alarm nya ini Saya pasang berkali-kali hari ini," ujar Nalesha, melirik jam tangannya kemudian, "Yang lain belum pada naik pasti. Lagi pada ngapain dibawah?" tanyanya, memeriksa situasi ramai lantai satu dari balkon.
"Itu lagi ada makanan, diriung bareng-bareng seperti biasa."
"Oh. Noer pasti?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com