webnovel

Dipaksa Menyerah

Tak terasa hari sudah pagi. Semalam aku tidur dengan bersandar di bahi Argat. Pasti setelah ini bahunya akan terasa sangat pegal. Kulihat wajahnya yang masih dipenuhi lebam. Aku merasa bersalah karena tidak bisa mengobatinya. Apakah dia bisa tidur dengan nyenyak semalam? Argat mengerjap-ngerjapkan mata karena silau dengan cahaya yang masuk dari ventilasi.

"Hati-hati," ucapku saat Argat hendak membenarkan posisi duduknya.

"Kita belum bisa keluar. Maafkan aku," ucap Argat yang membuatku langsung menggeleng.

"Sekarang kita harus cari cara untuk membawa Arkasya dari sana. Kenapa mereka lama sekali?"

Kemarin Pak Hasan dan papa sempat meneleponku, tetapi mengapa sampai saat ini belum ada siapa pun yang mencoba menyelamatkan kami? Seharusnya polisi sudah sampai di sini. Seharusnya mereka mencari ke seluruh area dan juga bangunannya. Aku berdiri dan berniat mencari cara untuk membuka pintunya. Beberapa kali aku berusaha mendobrak pintunya, tetapi tidak bisa juga.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel