Sudah dua hari ini Argat betah dengan sikap diamnya padaku. Sepertinya dia sudah mulai terbiasa untuk menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Aku juga tidak berniat membantunya, apalagi setelah melihatnya yang meminta mama untuk memberikan gelang pemberian Pak Jordi padaku. Dari situ aku sudah paham kalau tidak seharusnya aku mengajaknya bicara atau menunjukkan seolah aku ingin diperhatikan olehnya.
"Sayang, Argat akan kembali agak malam. Mama dan Papa juga harus pergi untuk menghadiri jamuan di rumah Pak Jordi. Kau sungguh tidak ingin ikut?" tanya Mama.
"Tidak, Ma. Ada Bu Rima di rumah," tolakku.
"Ya sudah. Kalau kau sudah mengantuk, tidur saja. Tidak perlu menunggu kami pulang," ucap Mama yang kubalas dengan anggukan.
Bahkan Argat hanya memberitahu mama soal kesibukannya. Namun tidak apa-apa, aku sudah mulai sedikit terbiasa dengan itu. Saat aku berbalik, aku terkejut dengan kehadiran Bu Rima yang tiba-tiba. Untung saja aku tidak sampai menjerit.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com