Penjelasan yang Meruntuhkan Ekspektasi

Kami menuruni tangga dengan perasaan yakin. Kami sudah sepakat untuk mengatakan kebenarannya pada Maya. Aku harap kali ini dia akan mengerti. Jika seandainya Maya akan mmebenciku nanti, aku akan menerimanya. Namun aku juga akan mencoba membujuk dan menjelaskan padanya. Sungguh, aku tidak ingin menyakitinya, tetapi kali ini aku tidak bisa mengalah lagi. Aku sudah pernah merasakan diduakan oleh Argat dan aku tidak ingin lagi. Setidaknya untuk saat ini aku tidak ingin kembali merasakan sakit hati. Karena aku yakin Maya akan memahami situasinya. Itulah yang membuatku tidak ragu lagi untuk mengatakannya.

"Arkasya tidak rewel, kan?" tanyaku.

"Tidak. Dia anak yang manis," jawab Maya.

Maya kemudian menyerahkan Arkasya padaku. Tangannya mulai pegal karena cukup lama menggendongnya. Seharusnya tadi dia tidurkan saja di kereta dorongnya.

"Argat, aku ingin berbicara berdua saja denganmu," ucap Maya.