webnovel

Serasa Mimpi Buruk

Aku terkejut saat melihat Elsa ada di depan kantorku. Tanpa mengabariku, Elsa datang ke sini. Aku langsung memeluknya dengan erat. Baru saja aku berniat ingin membuat janji dengannya, Elsa sudah datang menghampiriku.

"Del, bersyukur karena aku nggak lupa sama persahabatan kita," ucap Elsa setelah melonggarkan pelukannya.

"Aku nggak lupa, El," ucapku.

Elsa kemudian tertawa karena bahagia. Memang bukan tahunan kami tidak bertemu, tetapi rasanya seperti sudah lama sekali. Aku sudah tidak sabar ingin bercerita banyak padanya.

"Ayo masuk," ajakku.

Elsa tidak bergerak saat kugandeng tangannya. Dia justru melepaskannya dan membuat senyumanku memudar.

"Aku harus kerja, Del. Ini bukan hari libur dan aku masih butuh duit untuk kelangsungan hidup," ucap Elsa.

Aku baru sadar kalau Elsa juga harus bekerja. Namun mengapa dia harus repot-repot datang ke sini di pagi hari?

"Kau tahu sendiri kalau Pak Mario itu tegas, sebelas dua belas lah sama Pak Argat," ucap Elsa.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel