webnovel

Sulit Tuk Dipahami

Meski langit sudah mulai gelap, kami masih berada di pantai. Kami sedang duduk sambil melihat ke langit. Sejujurnya ini adalah pertama kalinya aku pergi ke pantai di malam hari. Kami terlihat begitu menikmati meski hanya saling diam. Setiap kali kulihat ombak, aku langsung teringat dengan kejadian tadi dan membuatku tersenyum.

"Argat, jangan lakukan hal seperti itu lagi. Jangan lakukan sesuatu yang akan menimbulkan perselisihan," ucapku spontan.

"Kau menyuruhku untuk melupakannya, tapi kau juga yang mengingatkanku," ucap Argat berdecak.

"Argat aku serius," ucapku kemudian menatapnya.

Argat kemudian berdiri dan membersihkan celananya yang terkena pasir. Kupikir dia akan mengajakku pulang, jadi aku ikut berdiri.

"Tunggu saja di sini. Aku ingin mencari kayu bakar untuk membuat api unggun," ucap Argat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel