"Bagaimana perasaanmu?" tanya Pangeran Jeelian ketika mereka sudah ada di dalam ruang serba biru di mana mereka pertama kali di tempatkan oleh Kakek Lion Putih.
"Sedikit sesak."
Virna menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur, dan melihat ke atas meja di sudut ruangan di mana meja itu penuh dengan makanan.
"Kau lapar, jika lapar makan saja, makanan di negeri fantasi tidak mengenal kata basi. Karena ia akan memperbaharui sendiri kualitas kematangannya sampai ia disantap, jadi mau disantap kapanpun, kau tidak perlu repot untuk memanaskan atau membuat baru, selagi yang lama masih ada."
"Wah, praktis dan menghemat energi, ya? Apakah itu karena situasi negeri kalian sendiri punya kekuatan, hingga untuk masakan saja bisa demikian?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com