webnovel

Kehebatan Widuri

Widuri tersenyum, sejenak ia menghela napas. Lalu menjawab pertanyaan dari Gentar, "Mohon maaf, Raden. Aku tidak akan memberi tahukan itu sekarang, karena di kemudian hari Raden pasti akan tahu sendiri tempat tinggal kami," jawab Widuri sambil mengedipkan mata indahnya.

Gentar mengerutkan keningnya. Lantas bertanya lagi, "Kenapa Widuri? Kau tidak mau memberi tahukan itu sekarang?"

Widuri tersenyum manis sambil memandang wajah Gentar. Seakan-akan, dirinya tengah menebar pesona kepada sang pendekar muda itu. "Aku belum dapat izin dari kakekku untuk memberi tahukan kepadamu, Raden," jawab Widuri bersuara merdu serta penuh kelembutan.

Setelah itu, Widuri mengangkat wajah memandangi langit yang tampak gelap diselimuti gumpalan awan hitam. Widuri kemudian berpaling ke arah Gentar seraya berkata, "Aku mau pulang sekarang, jika kelak kita berjumpa lagi. Tentu kita akan ngobrol banyak, sampurasun!" pungkas gadis cantik berkulit putih itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel