webnovel

Sang Pendosa

123

"Ibunya Abian datang, dia memberitahukan semuanya pada Eljovan," jawab Chiraaz sambil terisak. 

Fayaaz memeluk erat Chiraaz. Melihat kondisi sahabatnya, ia merasa tidak tega. Chiraaz menangis tersedu-sedu mengingat pernikahannya sudah berakhir. Hanya tinggal menunggu Eljovan mengirimkan surat cerai, maka dirinya resmi menjadi janda.

"Aku harus bicara pada Eljovan," kata Fayaaz, ia hendak bangkit tapi Chiraaz menahan tangannya.

"Jangan, untuk apa kamu ke sana. Dia tidak akan mendengarkan kamu," cegah Chiraaz.

"Aku tidak peduli Chiraaz. Aku mau bicara padanya, dia tidak bisa mencampakkan kamu begitu saja."

"Fay, aku sadar aku yang salah. Jadi sudahlah jangan memperburuk suasana," kata Chiraaz seraya melepaskan tangan Fayaaz.

Fayaaz beralih posisi duduk ke sebelah Chiraaz, lalu memeluk sahabatnya erat. Chiraaz semakin terisak mendapat pelukan dari Fayyaaz.

"Aku cuma butuh pelukan kamu, Fayaaz. Kuatkan aku di saat seperti sekarang," kata Chiraaz.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel