webnovel

Mengejar Cinta Guru Tampan

Teen
Laufend · 170.3K Ansichten
  • 376 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    15 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Amaira adalah seorang gadis yang sangat bandel. Dia seringkali membuat masalah di sekolah hingga dikeluarkan dari sekolah. Kenakalan Amaira memang disengaja, karena dia hanya semata-mata ingin menarik perhatian kedua orangtua. Tapi semua kenakalan yang dilakukan Amaira hanyalah sia-sia. Bukannya mendapat perhatian dari orangtua, tapi dia malah dipindah orangtuanya ke desa. Di desa Amaira sangatlah senang, karena dia berfikir bahwa akan lebih bebas bertindak apapun yang dia inginkan saat jauh dari orangtua. Di desa Amaira bertemu dengan lelaki tampan yang ternyata adalah guru Amaira di sekolah yang baru. Amaira sangat mengagumi sosok guru tampan tersebut. Tapi sayang, guru tampan tersebut mempunyai pribadi yang sangat dingin dan cuek. Akankah Amaira bisa meluluhkan hati guru tampan itu? Atau malah frustasi karena cintanya ditolak? Baca kisah selengkapnya dinovel berjudul "MENGEJAR CINTA GURU TAMPAN"

Tags
3 tags
Chapter 1Dipindah ke desa Nenek

"Amaira."

Saat aku masuk kedalam rumah tiba-tiba suara Papa menghentikan langkahku.

"Dari mana saja kamu?" Tanya Papa mengintimidasiku seolah aku ini seorang pencuri.

"Sejak kapan Papa peduli? Biasanya aku pulang tengah malam juga gak ada yang peduli." Jawabku nyalang.

"Jaga sikap kamu saat berbicara dengan orang yang lebih tua." Bentak Papa. Aku hanya diam tanpa peduli omongan Papa.

Males rasanya berdebat yang nggak penting.

"Apa yang kamu lakukan sampai kamu dikeluarkan dari sekolah?" Tanya Papa dengan rahang mengeras menahan amarah.

Mama berusaha menenangkan Papa dengan mengelus pelan pundak Papa.

"Dikeluarin dari sekolah? Bagus dong, Pa." Ucapku dengan tersenyum.

"Bagus kamu bilang?" Seketika Papa berdiri hendak menamparku tapi dicegah oleh Mama.

"Tenang, Pa. Tenang, jangan emosi." Ucap Mama menenangkan.

"Papa mau apa? Mau nampar? Ayo tampar, Pa. Tampar. Nih, kudekatkan pipiku agar Papa bisa leluasa menamparku. Aku muak dengan hidup ini. Aku sudah muak dengan Mama maupun Papa. Mama dan Papa hanya memikirkan uang dan pekerjaan. Seolah hanya itu yang penting dihidup Mama dan Papa." Kunaikkan nada bicaraku beberapa oktaf. Agar mereka tahu, yang seharusnya marah itu aku bukan mereka.

"Papa dan Mama melakukan ini semua demi kamu. Demi masa depan kamu, Amaira." Nada bicara Papa tak kalah tinggi.

"Apa, Pa? Demi Amaira? Papa nggak salah?" kusunggingkan senyum sinis saat mendengar ucapan Papa.

"Sudah, Pa. Sudah." Mama menengahi perdebatan antara aku dan Papa. "Amaira, lebih baik kamu ke kamar." Perintah Mama.

"Amaira, bersiap-siaplah. Mulai besok Papa akan mengantarmu ke Desa, ke rumah Nenekmu"

Perkataan Papa membuatku syok..

"Apa, Pa? Papa nggak salah ngomong?" Tanyaku memastikan.

"Enggak. Papa sudah mendaftarkan namamu kesalah satu sekolah SMA disana." Ucap Papa menegaskan.

"Apa Amaira disana sendiri, Pa?"

"enggak. Kamu nanti sama temanmu Dini yang pecicilan itu. Sama sepertimu. Papanya Dini juga sudah mendaftarkan Dini kesana. Karena Papanya disini selalu sibuk." Ucap Papa dengan nada bicara yang merendah.

'yesss.. jauh dari Mama dan Papa akan membuatku semakin bebas' batinku.

Raut wajah Papa dan Mama menampakkan kesedihan. Mungkin sedih karena mau berpisah dengan anak satu-satunya.

Tapi bodoh amatlah. Orang mereka nggak pernah peduli denganku.

Setelah berbicara dengan Papa, segera kulangkahkan kakiku menuju kamar. Mandi sebentar, setelah mandi beres-beres barang yang akan kubawa besok ke Desa Nenek. Lebih cepat lebih baik.

Setelah beres-beres kuambil ponselku diatas nakas. Kucari nomor Dini dan memanggil.

Tuut... tuutt..

"Hallo, Ra.. kenapa?" Terdengar suara Dini diseberang sana.

"Ehh, Din, udah tau belum lo kalo mau dipindah kesalah satu sekolah di Desa?" Tanyaku pada Dini.

"Iya, Ra. Gue udah tau kog." Jawab Dini dengan lesu.

"Lah, lo kayak sedih gitu kenapa Din?" Tanyaku penasaran.

"Bokap gue tega banget ngungsiin gue ke Jawa sendirian. Nanti gue disana sama siapa, Ra?" Terdengar Dini sedang menangis.

"Heehh congek, Lo tu dipindah ke Desa sama gue. Lagian nanti kita tinggal di rumah Nenek gue."

"Serius lo, Ra?"

"Serius lah. Cepetan beres-beres. Besok kita bisa bebas jauh dari Orangtua." Ucapku antusias.

Sama sepertiku. Dini juga merasa senang luar biasa. Kita sama-sama kurang perhatian dari Orangtua. Bedanya Dini hanya punya seorang Papa. Jadi wajar kalo nggak ada yang peduli. Papanya sibuk kerja sedangkan Mamanya menikah lagi.

Setelah telefon Dini Aku segera tidur. Agar besok bangun dalam keadaan segar.

*** pagi hari

"Amaira, sayang. Kamu sudah bangun belum?" Terdengar suara Mama dari balik pintu kamar. Segera kubuka pintu sambil membawa koper besar keluar.

"Sudah, Ma. Ini, Amaira sudah siap."

"Kamu mau pergi kerumah Nenek dengan pakaian seperti itu, Sayang?" Tanya Mama sambil mengerutkan keningnya.

"Emang ada yang salah, Ma?" Tanyaku balik

"Hmmm. Sini Mama pilihkan baju yang akan kamu pakai dan kamu bawa kerumah Nenek." Mama masuk kedalam kamarku sambil menggandeng lenganku.

Kulihat Mama sedang memasukkan beberapa baju lengan panjang. Aku memang punya sedikit baju lengan panjang. Itu semua Mama yang beli tapi tak pernah sekali pun aku pakai.

"Nih, ganti baju kamu dengan baju ini." Mama menyerahkan satu set gamis padaku.

"Enggak ah, Ma. Nanti disana pasti panas." Kataku menolak permintaan Mama.

"Kalau kamu nggak pakai gamis ini, Mama yakin nanti disana kamu pasti dapat semprotan dari Nenek." Aku berfikir sebentar, setelah itu menerima baju pilihan Mama. Karena aku tau gimana sifat Nenek. Nenek nggak pernah suka kalau aku memakai baju kurang bahan. Kata Nenek orang jahat itu bukan karena rencana, tapi karena ada kesempatan.

Aku ganti baju didalam kamar mandi. Selesai ganti aku segera keluar.

"Kamu cantik banget, Sayang." Ucap Mama dengan raut wajah kagum.

Emang bener ya aku cantik memakai gamis ini? Kulihat diri didepan cermin, aku seperti tak percaya dengan apa yang aku lihat. Diri ini begitu berbeda. Menurutku jauh lebih cantik.

"Ayo Ma kita keluar." Segera kulangkahkan kakiku keluar kamar sambil menyeret sebuah koper.

"Sepertinya kamu semangat banget, Sayang?" Tanya Mama.

"Harus dong, Ma. Kan pasti disana Amaira punya banyak teman, jadi nggak kesepian lagi." Alibiku pada Mama.

Mama nggak tau aja apa yang aku rencanakan sama Dini.

Kuseret koperku menuju ruang tengah. Dan kutinggalkan kemeja makan untuk sarapan.

"Papa sebenarnya nggak tega jika harus jauh darimu, Amaira. Tapi semoga ini yang terbaik buat kamu." Ucap Papa dengan wajah bersedih.

"Papa tenang aja. Amaira pasti baik-baik saja kog. Lagian Amaira seneng, karena nanti punya banyak teman disana."

"Kamu jaga diri baik-baik ya disana. Jangan bandel, jangan nakal. Papa sudah minta sama Nenek untuk selalu menjagamu. Agar kamu nggak kesepian lagi."

"Iya, Pa."

Selesai sarapan aku sama Papa berangkat menuju rumah Dini untuk menjemput Dini. Papanya nggak bisa nganterin karena ada meeting mendadak.

Kasihan banget sih kamu Din.

Setelah sampai rumah Dini, Aku kaget dengan Dini yang sudah memakai pakaian syar'i. Tumben dia memakai pakaian lengan panjang.

"Din, tumben lo memakai pakaian syar'i?" Tanyaku pada Dini.

"Iyalah. Papa yang maksa." Jawab Dini sambil masuk kedalam mobil.

Mobil melaju perlahan dan segera berangkat ke Jawa. Papa memindahkanku ke Jawa karena SMA tempat sekolahku yang baru sangat dekat dengan tempat tinggal Nenek. Paling perjalanan hanya 15 menit dengan mengendarai sepeda motor.

Kata Papa, disana Nenek sudah menyiapkan sepeda motor untukku.

Butuh beberapa jam untuk sampai ke Jawa. Kupejamkan mataku untuk tidur sejenak. Sebenarnya masih ngantuk. Tapi karena saking senangnya aku tadi bangun sebelum subuh.

"Amaira, kita sudah sampai."

Kukucek mataku perlahan. Aku segera turun dan melihat sekitar. Terlihat bangunan rumah Nenek yang sangat besar dan terlihat asri. Karena disekeliling dipenuhi pohon buah-buahan dan juga ladang.

"Ayo." Ucap Papa sambil merangkul pundakku.

Sok akrab banget sih Papa. Biasanya juga nggak pernah sedekat ini.

Kuikuti langkah kaki Papa perlahan hingga sampai dibangunan besar milik Nenek.

"Permisi..... Ibu" Ucap Papa saat berada didepan pintu rumah Nenek.

Das könnte Ihnen auch gefallen

SUAMI BUAH DENDAM

[18+] Terdapat part yang mengandung adegan dewasa. Lanjutkan membaca, karena bahasa yang digunakan cukup sopan untuk dinikmati. Prisyadila Aranasha. Siswi SMA Medika Kencana yang punya sifat yang susah ditebak, kebiasaan bolos yang melekat, tomboy, serta sulit menerima cowok. Namun, siapa sangka gadis yang terbilang badgirl itu malah menjadi incaran para Most Wanted SMA-nya. Keluarga yang berantakan sebab hadirnya orang ketiga membuat dirinya dendam pada kedua orang tua tirinya, sehingga ia ingin menghancurkan keluarga mereka dengan harapan keluarganya bisa kembali utuh seperti semula. Namun, perjalannya tidak mulus sebab dia malah suka pada saudara tirinya. Kembali dihantui dengan sebuah kejadian di mana dia ditinggalkan oleh orang yang sangat dia sayangi membuat daftar dendam dalam dirinya bertambah, ia ingin mengusut tuntas kasus kematian itu. “Nyawa harus dibyar dengan nyawa!” Fakta mengejutkan ia ketahui. Orang yang selama ini dia cari berada tepat di hadapannya, bahkan merupakan orang yang sedang dia sayangi. Memanfaatkan cinta yang sedang dia jalani untuk membalaskan sebuah dendamnya malah menjadi boomerang untuk dirinya. Cinta yang penuh dendam malah berubah menjadi cinta yang diselimuti oleh sebuah nafsu yang mendalam serta gairah yang membakar membuat rencana yang sudah tersusun rapi menjadi berantakan, ia harus menerima laki-laki yang seharusnya menjadi titik akhir dendamnya malah menyandang status sebagai suaminya. “Ternyata rencanaku begitu jauh dengan Takdir-Mu.” “Suamimu adalah buah dari dendam yang kau tanam.” Siapa laki-laki yang menjadi suami Prisya? Bagaimana Prisya membalaskan dendamnya dan kenapa dendam yang dia miliki berbuah suami? Semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam cerita ini 'Suami Buah Dendam'.

Van_Pebriyan · Teen
5.0
444 Chs

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · Teen
5.0
430 Chs

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · Teen
4.9
425 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1