webnovel

Mempertanyakan

Tiara benar-benar jijik dengan setiap kata yang keluar dari mulut Dante. Dasar kau pria brengsek sialan!". Maki Tiara kesal dengan sikap arrogant Dante. Aku tidak pernah memintamu melakukan semua itu, dari semua wanita-wanitamu mengapa kau memilihku?.

Dante mengabaikan makian Tiara. Apa aku harus menjawab pertanyaan bodohmu?

"Ayolah Dante jangan malah balik bertanya". Apa susahnya menjawab pertanyaan bodohku ulang Tiara. Aku hanya penasaran apa alasanmu memilihku?.

Dante mengeleng dengan kepercayaan diri Tiara. Aku tidak pernah menjatuhkan pilihan padamu Tiara!.

Tiara megerutkan kening. Apa?. Lalu kenapa aku yang kau bawa menemui kakekmu?, kenapa bukan wanita lain yang kau bawa kehadapan kakekmu?.

Dante menjawab santai. Aku hanya asal-asalan saja dan teringat dirimu, lagipula aku tidak rugi. Aku mendapatkan seorang perawan kemarin. Aku rasa itu sudah lebih dari cukup menarikmu menjadi isteri sementaraku. Karena paman Aleks pengacara kakek tidak memberiku waktu untuk berpkir siapa yang harus aku bawa menghadap kakek dan untuk alasan lainnya, ya karena aku belum puas dengan tubuhmu apa salah menyebut namamu pada pengacara kakek.

"Hah…waouuu…..!". Tiara merasa dadanya sangat sesak. Kau benar-benar pria brengsek Dante. Jadi…jadi..aku, ooh God. Tiara memegangi kepalanya dan menarik napas panjang menghembuskannya begitu saja. Sekali lagi Tiara mengeleng. Sampah diluar sana sepertinya jauh lebih berharga dariku!. Ucapnya setelah mencoba menenangkan dirinya. Tiara benar-benar merasa tidak punya harga diri saat ini.

Dante menatap Tiara datar. Aku tidak berpikir seperti itu, sampah tidak bisa memberiku kepuasan seperti tubuh indahmu, persamaan kalian hanya pada saat aku membuangmu.

"Sialan kau Dante!!!", maki Tiara jijik. Kau benar-benar manusia menjijikan

"Kau menikmatinya Tiara kau tidak perlu bersikap munafik didepanku".

"Kau memperkosaku Dante!!!". Teriak Tiara mengingatkan

"Ayolah Tiara, aku tahu wanita sepertimu selalu bersikap sok suci". Walau aku akui kau masih murni saat itu.

"Kenyataannya aku akan tetap suci kalau kau tidak memaksakan nafsumu padaku kemarin! Bentak Tiara".

Dante mengabaikan kemarahan Tiara. Yang perlu kau ingat sebagai persyaratan mejadi istri sementaraku sangat mudah. Kau hanya perlu memuaskanku dimanapun dan kapanpun aku menginginkan tubuhmu, bukankah itu tidak sulit dilakukan.

"Aku bukan pelacurmu!". Tiara melotot.

"Apa aku mengatakan kalau kau pelacurku. Persyaratan yang kedua aku tidak ingin ada satu orangpun tahu kau adalah istriku. Jadi pastikan kau metutup mulutmu rapat-rapat

Tiara mendengus jijik. Aku juga tidak bangga menjadi isteri dari seorang bajingan sepertimu apalagi hanya sebagai kedok pemuas nafsumu.

"Baguslah pertahankan ucapanmu, katakan hal juga itu pada kedua adikmu".

"Kau tidak perlu khawatir aku akan memastikan mereka tidak akan memberitahukan pada siapapun mengenai pernikahan kita". Tiara mengelengkan kepala seperti aku bangga saja berperan menjadi gundikmu.

Dante tersenyum. Kau sangat tanggap. Aku suka itu wanita yang tahu menempatkan dirinya.

Tiara mengabaikan penghinaan Dante. Lalu bagaimana dengan pekerjaanku?. Apa aku bisa tetap bekerja atau kau juga memiliki persyaratan konyol untuk hal itu.

"Terserah kau saja Tiara". Bagiku kau bekerja atau tidak itu bukan urusanku yang terpenting adalah kau melakukan kedua persyarataku tadi. Selebihnya itu bukan urusanku.

"Bagus". Karena aku ingin tetap bekerja. Aku tidak mungkin mengantungkan hidupku pada pria tidak bertanggung jawab sepertimu yang hanya mementingkan selangkangan.

Dante menatap tajam Tiara. Sepertinya kau cukup berani Tiara. Baik kau akan tetap bekerja, dan jangan harap ada perlakukan khusus di tempat kerja.

"Aku tidak mengharapkannya, sir dan terima kasih telah membayar hutang-hutangku". Paling tidak itu sebuah kompensasi yang lumayan bagiku dan adik-adikku. Walau terkesan aku menjual keperawananku pada bajingan sepertimu.

"Tidak jadi masalah hutang-hutangmu tidak seberapa dengan kenikmatan yang kau berikan dengan tubuhmu". Tiara mengeram. "Satu lagi kau akan tinggal terpisah. Kau akan tinggal dipaviliun barat, besok pagi setelah selesai dibersihkan kau akan pindah ke sana. Untuk malam ini kau akan tidur di kamarku. Saat aku menginginkanmu, aku akan menyuruh seseorang memanggilmu ke paviliun barat. Kau juga tidak boleh mempertanyakan semua keputusanku, kau juga dilarang mencampuri urusan pribadiku. Kau mengerti?.

Tiara mengangguk. Pria brensek ini merasa sekan dirinya penting. Siapa juga yang akan sudih mencampuri apa yang dilakukannya. Baguslah kalau kita tinggal terpisah. Aku akan muak kalau setiap hari melihatmu.

"Aku tidak ingin berbagi." Kau tidak diperbolehkan dekat dengan seorang pria atau disentuh pria manapun karena kau hanya milikku sampai aku bosan, mengerti???".

Tiara melotot sambil mengeleng. Ingin rasanya Tiara mencungkil bola mata Dante dan melubangi kepala Dante. Apa Dante pikir dirinya pelacur murahan yang merayu setiap pria untuk diajak tidur. Dasar pria mesum dengan kelakuan mines maki Tiara dalam hati.

"Tidak ada gunanya kau melotot seperti itu". Yang aku inginkan sebuah jawaban Tiara.

"Ya…",

"Hanya itu?".

"Ya aku mengerti tuan Dante yang terhormat!". Aku akan menjaga tubuhku dengan baik hanya untukmu dan menunggumu sampai bosan untuk membuangku. Apa anda puas dengan jawabanku, sir.

"Sekarang aku ingin kau dikamarku dan aku tidak ingin dibantah!"

"Dasar pria labil", maki Tiara.

"Aku mendengarnya Tiara".

"Aku tidak peduli". Aku sengaja mengatakannya dengan keras agar anda mendengarnya, sir.

Dante mengeram dengan keberanian Tiara. Apa kau berharap mendapat hukuman keras dariku?.

"Menikah dan tinggal bersamamu adalah sebuah hukuman bagiku". Hukuman seperti apa lagi yang lebih keras dari itu, sir.

"Ha…ha…kau memang wanita pembangkang rupanya. Aku akan memastikan mulai sekarang kau harus berlaku patuh sayang!"

Tiara berjalan gontai. Apa sekarang aku menjadi pelacur Dante, hidupku benar-benar hancur sekarang. Apa bedanya aku dengan wanita panggilan di luar sana, kenapa kehidupan ini sangat tidak adil padaku. Keinginanku sangat sederhana Tuhan, aku hanya ingin bertemu dengan pria yang tepat dan membina keluarga kecil yang hangat, sekarang impianku hanya tinggal impian. Aku sudah tidak berhak memimpikannya lagi, sekarang aku kotor dan tidak layak untuk pria baik manapun. Apa lagi yang bisa menjadi impian wanita hina ini.

Sesampainya di kamar Tiara melihat lingerie berwarna hitam yang diletakkan di atas tempat tidur. Tadi ini tidak ada. Tiara bingung melihat lingerie hitam ditanganya. Orang eneh mana lagi yang meciptakan lingerie kurang bahan seperti ini. Apa gunanya ini dikenakan, kain tipis ini tidak menutupi apapun.

Dante melangkah masuk dengan langkah santai. Kenakan, aku ingin setiap aku memanggilmu untuk melayaniku kau harus mengenakan lingerie!.

"Aku tidak suka mengenakan kain kurang bahan seperti ini!". Tiara melipat kedua tangan di depan dada. Ini terlihat menjijikan. Sepertinya kau punya fantasi mengerikan.

"Aku tidak menanyakan pendapatmu Tiara". Aku memerintahmu. Sekarang pergi ganti pakaianmu dengan lingerie itu… Aku tunggu lima menit dan jangan menguji kesabaranku Tiara.

HALLO HAY!!!!

BERLI UP DATE NIH

APA KABAR KALIAN SEMUA, SEMOGA SELALU DALAM PERLINDUNGAN TUHAN?

MOHON BANTU DUKUNGANNYA DONG, BIAR KARYA BERLI "MY HEART IS BREAKING" CEPAT NAIK KONTRAK

DUKUNG BERLI DENGAN BANYAK COLECTION DAN POWER STONE, PLEASEEE!!!

LOVE.....LOVE....UNTUK KALIAN SEMUA YA

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Berliana_Manalucreators' thoughts
Nächstes Kapitel