Selama ini Han Song tidak pernah melakukan perbuatan rendah seperti itu. Tapi begitu melihat sikap manis yang di buat Ye Shang terhadap Fang Yun membuat darahnya mendidih. Dia bertindak menyerang Ye Shang tanpa berpikir panjang.
Ternyata tindakannya ini telah membuat Fang Yuk kesal dan menyerang Han Song.
"Apa yang kau lakukan.?" Han Song kaget melihat sikap Fang Yuk yang memusuhinya. "Apa kau tidak melihat pria itu berusaha merayu adikmu."
"Aku hanya melihat kau bertindak pengecut " Fang Yuk terus menyerang menggunakan pedangnya. "Aku tahu kalau aku bukan lawanmu. Tapi aku tidak takut menghadapi penjahat licik sepertimu. Apakah kau menyukai adikku hingga di bakar rasa cemburu?"
Penjahat? Selama ini Han Song lah yang selalu mengejar penjahat. Sekarang justru dia di tuduhkan sebagai penjahat.
Han Song menyadari kebodohannya yang melakukan perbuatan tidak terpuji. Tapi apa mau di kata, kebenciannya telah membuat dirinya kehilangan kendali. Kini dia harus menghadapi serangan Fang Yuk atas perbuatannya yang bodoh.
Perrtarungan sengit antara Han Song dan Fang Yuk tidak terhindarkan. Han Song hanya berusaha menghindar setiap serangan dari Fang Yuk.
"Tuan Muda Fang. Kau jangan salah paham. Pria itu bukanlah orang baik baik seperti dugaanmu. " Han Song berusaha menjelaskan.
"Yang aku lihat dengan mata kepalaku adalah perbuatanmu lah yang tidak baik. Orang terhormat melakukan perbuatan curang menyerang secara tiba tiba."
"Tuan Muda Fang. Kau akan menyesal nanti ketika anak itu merusak adikmu.," Han Song terus berkelit menghindar serangan.
"Apa kau berpikir aku akan memperkosa Fang Yun dan membunuh keluarga Fang? Apa kau berpikir aku adalah orang yang sangat jahat? Uhuk... Uhuk..." Ye Shang mencoba melihat reaksi Han Song dari perkataannya ini.
Ye Shang sudah menyadari sejak awal sikap permusuhan Han Song. Namun dia tidak dapat memastikan apa yang menjadi pemicu atas kebencian Satria Judi tersebut.
"Dengar Tuan Fang. Dia sudah mengatakannya." Hang Song kembali menenangkan lawannya. "Dia hanyalah pemerkosa dan pembunuh."
"Kau pikir aku ini orang bodoh. Apakah hanya Dengan kemampuan seperti Ye Shang akan sanggup membunuh ayahku? Bahkan untuk melawan adikku saja belum tentu dia mampu." Kembali Fang Yuk mengeluarkan jurus andalannya. Pedangnya menari bagaikan gelora lautan tsunami.
Ini adalah salah satu jurus dari pendekar pedang keluarga Fang. Gelombang Pedang. Serangan pedangnya bagai berada di semua arah. Tidak ada tempat kosong untuk berlindung. Serangan yang bertubi tubi ini dapat menghancurkan sepuluh lawan sekaligus.
Tapi yang di hadapi adalah Satria Judi. Kemampuannya bertarungnya di sejajarkan dengan para ahli papan atas. Menghadapi serangan ini bagai menghadapi sepuluh tawon. Semua serangan pedang itu dapat di hindari dengan mudah.
"Tuan Muda Fang tahan emosimu. Bukan adikmu saja yang akan di perkosanya ..." Han Song masih berusaha menenangkan Putera Fang Jie.
"Apa kau akan mengatakan... aku akan memperkosa... Nona Zuan Cia." Ye Shang mengatakannya sambil berlutut bermeditasi untuk memulihkan tenaganya kembali.
Sekali lagi Ye Shang memuntahkan darah dari mulutnya. Tendangan itu benar benar membuat dia terluka sangat dalam.
"Kau dengar sendiri Tuan Muda Fang?" Han Song terus terdesak mundur. "Dia juga akan memperkosa Nona Zuan Cia."
"Jika aku mengagumi Nona Fang Yun dan Nona Zuan Cia, apakah itu berarti aku memperkosanya? Sungguh pemikiran yang bodoh."
"Cukup Kakak Ye. Jangan berbicara lagi." Fang Yun menyalurkan energinya ke tubuh Ye Shang. "Setiap perkataan yang keluar dari bibirmu akan menambah kerusakan dalam tubuhmu. Istirahat saja dan pulihkan tenagamy kembali."
"Bajingan kau. Masih mencoba berpura pura bodoh." Han Song mengubah arah serangannya. Kali ini dia berniat membunuh Ye Shang. "Jangan harap kau lolos dari ini, Penjahat Pemetik Bunga."
Dengan Cepat Han Song mengarah ke tempat Ye Shang. Meskipun dengan menggunakan tangan kosong namun kekuatan tangannya tidak boleh di pandang ringan. Telapak tangannya mengeluarkan percikan listrik. Aura petir mengalir di tangannya. Hanya dalam sekali pukul dapat di pastikan nyawa Ye Shang akan melayang.
Tapi Fang Yun yang berada di dekat Ye Shang tidak akan tinggal diam. Dengan menggunakan tubuhnya, Fang Yun akan menahan serangan Han Song. Menjadi perisai bagi Ye Shang. Ini sama halnya dengan tindakan bunuh diri.
Han Song sangat kaget melihat tindakan nekat dari Fang Yun. Tapi saat ini Jurus Telapak Geledek dirinya sulit untuk di tarik kembali. Dia hanya dapat mengurangi kekuatannya namun tetap saja memberikan resiko yang fatal bagi korbannya.
Gerakan Han Song begitu cepat jadi tidak dapat di hindari lagi.
Dhuarrrr...
Kedua telapak tangan beradu. Kedua orang itupun terlempar kebelakang sejauh lima meter.
"Ayah..." Fang Yun berteriak.
Ternyata yang beradu telapak tangan adalah Fang Jie dan Han Song. Dua kekuatan besar beradu. Fang Jie juga menyadari kalau Han Song telah mengurangi tenaga nya.
Posisi Fang Yun kini telah berubah. Yang tadinya dia menjadi perisai bagi Ye Shang namun kini berubah. Dengan langkah Dewa nya Ye Shang segera berpindah tempat untuk dapat menahan serangan Han Song.
Ketika dirinya sudah siap menahan serangan itu, tiba tiba berkelebat seseorang dengan kecepatan tinggi menahan serangan dari Han Song.
Fang Yun pun tidak menyadari dan tidak mengetahui kapan tepatnya Ye Shang berpindah.
Mata Han Song pun sulit mempercayainya kalau Ye Shang juga ternyata berusaha melindungi Fang Yun.
"Apakah kau hendak menaruh tangan keji kepada Puteriku, Han Song" Suara Fang Jie berwibawa.
"Maafkan aku Tuan Fang Jie. Tujuanku hanya ingin menghabisi Pemuda itu sebelum dia menjadi gila. Aku tidak tahu kalau Puterimu justru melindunginya."
"Menjadi gila katamu?" Secara perlahan sebuah cahaya kuning menjulur dari jari telunjuk dan jari tengah Fang Jie. "Aku justru melihat kau yang telah menjadi gila. Aku tidak pernah melihatmu selama ini mengeluarkan hawa membunuh sedemikian kuat hingga nyaris membunuh Puteriku."
Cahaya kuning dari jari Fang Jie menjulur panjang membentuk sebuah pedang cahaya. Itu adalah kemampuan pemadatan kekuatan jiwa yang dapat membuat senjata sesuai dengan kehendak hatinya. Senjata pedang dari pemadatan jiwa telah di buat dan siap di gunakan. Ini Akan terjadi pertarungan tingkat tinggi.
Hanya saja Ye Shang tidak dapat menyaksikan pertarungan yang akan terjadi. Tubuhnya mulai lemas kembali. Pikiran nya mulai melayang. Kesadarannya akan segera menghilang. Dia belum pulih benar ketika di tendang oleh kekuatan besar dari Han Song. Dia juga menggunakan kekuatan Dewa [Langkah Ye Shang] ketika hendak melindungi Fang Yun.
Sekarang daya tahannya sudah terkuras. Pandangannya sudah mulai gelap.
"Ye Shang." Teriak Fang Yun.
Tubuh Ye Shang kembali jatuh ke tanah. Dia sudah tidak sadarkan diri.
Sebelum kesadaran nya hilang sepenuhnya, Ye Shang sudah menyadari satu hal. Dia yakin bahwa yang menjadi alasan Satria Judi ini begitu membencinya adalah karena Han Song juga orang yang di bangkitkan kembali dari kematian seperti dirinya. Berarti Satria Judi ini tahu semua perbuatan buruk yang dilakukannya di masa lalu.
Hanya saja bagaimana dia bisa kembali dari kematiannya itu yang tidak di ketahui nya.