"Segelas kopi? Di istana?" sahutnya yang membuat pria itu mengangkat pandangan dan menatap majikannya tersebut dengan tatapan datar.
"Aku sedang ingin mengkonsumsinya. Ini cukup untuk memberiku rasa ketenangan dan kedamaiaan yang tak bisa aku dapatkan di sini," balas Jeremy dengan rasa keenganan.
"Kau bisa memilih opsi untuk minum teh herbal demi mengatasi hal itu. Dengar! Bukan untuk mengguruimu tapi, kau sekarang sedang berada di istana. Kebiasaan khas Amerika yang kau punyai harus segera kau singkirkan jauh-jauh," tutur sang pangeran yang membuat pengawalnya itu merasa tersinggung.
"Kau baru saja menunjukkan sikap senioritasmu padaku. Asalkan kau tahu, aku bisa mengikuti segala permainan milikmu tapi, diriku tak pernah mendaftar untuk dipukul babak belur seperti ini," ucap Jeremy lalu kembali meneguk minumannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com