webnovel

Bidak di Papan Catur

"Ada banyak masalah di kerajaan saat ini dan aku sedang berusaha menanganinya," tegas sang pangeran.

"Selalu begitu. Saat ada masalah kau akan mendorongku jauh ke belakang, jika sudah tak suka akui saja pangeran. Tinggalkan saja diriku karena aku tak bisa terus hidup pada hal yang tak pasti. Aku bukan seorang gadis yang sama seperti di dongeng yang bersedia menunggu pangerannya dengan tabah, tak peduli apa pun yang terjadi," ungkap Anna dengan penuh emosi.

"Aku tak percaya kau benar-benar mengatakan hal ini padaku. Saudaraku yang hilang kini kembali entah bagaimana dan sekarang aku harus berurusan dengan masalah komunikasi asmara ini," tutur Adam dengan tegas.

"Apa maksudmu dengan…?" ucapan yang hendak ia lontarkan berhenti begitu saja

Pria itu yang merasa emosi kini membelakangi sang kekasih seolah berusaha mengontrol perasaan amarah yang tengah mengausai jiwanya. Anna kembali bersuara, menyambung kalimatnya yang terputus. "Saudara? Apa maksudmu Pangeran Edward Veliz?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel