Chen Meng yang mendengarkan ucapannya. Dia merasa tenang di hatinya. Dia mengusap telapak tangan Jiang Mo. Dia tersenyum, "Tidak apa-apa. Jangan marah dan jangan memikirkannya lagi."
Jiang Mo menatap kearah istrinya. "Kamu tidak marah?"
Chen Meng menggelengkan kepalanya. "Sejak aku datang ke sini. Aku siap untuk hari ini."
Jiang Mo merasa kasihan. Lalu dia tersenyum, "Sebenarnya aku sudah melihat beberapa rumah di Kota Fucheng. Aku agak khawatir hari ini akan terjadi, jadi aku sudah mencari beberapa dan itu sangat cocok untuk Keluarga kita. Aku tahu bahwa Yiyi tidak pernah menyukaimu. Tapi aku tidak percaya bahwa dia bisa berbicara seperti itu padamu. Aku sangat marah, kamu adalah istriku, jika bukan karena mereka adalah kerabatku dan memiliki darah yang sama denganku. Aku mungkin akan melakukan apa yang aku katakan sebelumnya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com