"Aarrrghh!"
Cyzarine akhirnya tersadar. Ia membuka kedua matanya sambil menangis. Tidak hanya itu, ia juga terduduk dengan bantuan Zio.
"ZiーZio ... aku ...."
Zio memeluk sang istri sekadar untuk menenangkannya. Ia juga mengusap pelan punggung Cyzarine.
"Kau aman bersamaku, Cyza."
'Setidaknya untuk saat ini kau akan aman karena aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu,' lanjut Zio di dalam hati tanpa sepengetahuan Cyzarine.
Cyzarine melepaskan dirinya dari pelukan Zio. Ia menatap lawan bicaranya dengan hampa.
"Malam itu, entah apa yang terjadi padaku hingga akhirnya aku masuk ke kamar hotel yang berbeda ...."
Cyzarine mengawali pembicaraan. Namun, Zio tidak meresponnya. Pria itu hanya mengusap peluh yang bercucuran membasahi dahi istrinya.
"Aku berpikir, ada yang salah di dalam diriku. Aku merasa bahwa aku telah melihat nomor kamar hotel ku dengan benar."
Cyzarine terdiam sesaat. Ia menundukkan kepala lesu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com