Zio menatap Cyzarine sambil tertawa. Ia memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan putih.
"Mereka bekerja di bawah perintahku dan akulah Tuan mereka, bukan?! Jadi, mereka harus senantiasa menghormati ku, bukan sebaliknya!"
Zio menjawab seenaknya tanpa berpikir dua kali.
Astaga! Mengapa rasa sakit ini datang di saat yang tidak tepat?! Aku tidak mungkin meninggalkan Cyza dalam keadaan lemah seperti ini! Apa yang harus kulakukan?! Tidak ada orang lain lagi yang bisa aku percaya!
Zio berkata-kata di dalam hatinya. Ia sama sekali tidak ingin dan tidak berniat meninggalkan Cyzarine dalam keadaan lemah seperti sekarang ini.
"Tuan Muda, Dokter Ida telah berada di sini!"
Sam masuk ke ruang tidur bersama Ida. Melihat kedatangan sang dokter wanita ahli kandungan, wajah Cyzarine menjadi tegang dan memerah.
"Aーaku tidak apa-apa, Zio. Tidak perlu memanggil Dokter."
Cyzarine menolak dengan halus karena tidak ingin membuat amarah Zio meledak-ledak. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com