Cyzarine mengatupkan bibirnya ketika Larisa bertanya. Hatinya mencelos mendapatkan pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin dijawabnya.
"Aーaku tidak ada perasaan apapun padanya, Larisa."
Akhirnya Cyzarine memilih untuk berbohong kepada Larisa.
"Kau mungkin seperti itu, tetapi tidak dengan Tuan Zio!"
Larisa berdiri. Ia mengibaskan rambutnya.
"Cyza, kau tunggu di sini sebentar! Aku akan merapikan kamar untukmu."
Tok! Tok! Tok!
Pintu apartemen diketuk oleh seseorang. Baik Cyzarine maupun Larisa, kedua wanita itu sama-sama terkejut mendengarnya.
"Aku akan membukanya. Cyza. Itu pasti Tuan Zio."
Larisa mengedipkan mata kanan seraya menggigit bibir bawahnya.
"Stop, jangan menggoda ku terus, Larisa!"
Cyzarine melayangkan protes kepada Larisa. Namun wanita itu melangkah menjauhi Cyzarine dan tidak mengindahkannya.
Brak!"
"Oh, Tuan Zio?! Anda datang tepat waktu."
Larisa begitu terkejut dengan kedatangan Zio. Ia menatap 2 pria lain yang datang bersama Zio.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com