"Ya?"
Zio menerima panggilan telepon masuk di ponsel Cyzarine. Ia terpaksa melakukan hal tersebut dikarenakan nada dering ponsel Cyzarine tidak berhenti juga.
"Siーsiapa Anda?"
Suara Larisa terdengar sangat panik ketika ia mendengar suara pria berbicara dengannya.
"Lancang sekali Anda menjawab telepon saya! Di mana Cyza?!"
Kali ini Larisa berbicara dengan nada tinggi hingga membuat Zio kelimpungan menjelaskannya.
"Listen to me now, Nona Larisa!"
Zio pun kini bersikap tegas. Karena hanya hal itu yang bisa ia lakukan saat ini.
"Saya adalah pria yang membawa Nona Cyzarine tadi. Dan saat ini, teman Anda sedang tertidur."
Suasana tegang pun mereda usai Zio menjelaskan kepada Larisa mengenai keadaan sahabatnyaーCyzarine Alisiya Kovrova.
"Oh, oke. Saya mempercayai Anda, Tuan Zio."
Zio mendengar Larisa berkata dengan sungguh-sungguh.
"Oke."
Tut! Tut! Tut!
Tanpa menunggu Larisa merespon ucapan lagi, Zio segera mematikan sambungan telepon tersebut. Ia menoleh ke arah sopir yang tidak lain adalah Sam Hages.
"Ada apa?"
"Kita setelah sampai di hotel, Tuan Muda."
Sam menoleh ke belakang seraya memberitahu Zio. Ia menatap wanita di samping tuannya yang sedang terlelap.
"Bagaimana dengan Nona Cyzarine? Apakah Anda akan menunggunya hingga terbangun atau ...."
Sam tidak berniat untuk menyelesaikan kalimatnya karena Zio menatapnya tajam.
"Keluar dan bukakan pintu mobilnya!"
Zio tidak peduli cara sangat sedang menatapnya. Ia menyimpan ponsel Cyzarine di saku celana.
"Membukakan pintu mobil? Apakah Anda akan menggendong Nona Cyzarine, Tuan?"
"Kalau kau sudah tahu, sebaiknya cepat lakukan apa yang saya perintahkan!"
Pada akhirnya, Zio menggertak sang asisten.
"Baーbaik, Tuan Muda."
Zio menggulung lengan kemeja, lalu membuka pintu mobil. Ia berjalan memutari mobilnya.
"Minggir!"
Sontak Sam menyingkir dari sana sesuai dengan perintah Zio.
"Perhatikan kepala Nona Cyzarine, Tuan Muda! Jangan sampai kepalanya terbentur."
Baru saja Zio mengulurkan tangannya hendak menggendong Cyzarine, tetapi ia mengurungkan niatnya karena mendengar ocehan asistennya barusan.
"Bisakah kau menutup mulutmu?!"
Zio melepaskan amarahnya begitu saja kepada Sam. Ia buru-buru melanjutkan niatnya untuk membawa Cyzarine masuk ke hotel.
**
"Cepat buka pintunya, Sam!"
Setelah berjalan sambil membawa Cyzarine di gendongannya, Zio akhirnya tiba di depan kamarnya.
Klik!
Pintu kamar hotelnya pun terbuka. Tanpa menunda waktu, Zio melangkahkan kakinya ke dalam sana.
"Tuan Muda, apakah Anda yakin akan membiarkan Nona Cyzarine bermalam di sini? Di kamar Anda?"
Sam melayangkan kalimat tanya yang sama berulang kali. Ia berharap tuannya berubah pikiran.
"Benar. Kamar hotel saya memiliki 2 ruang tidur, bukan? Kami tidak akan saling berbagi kamar. Kau tenang saja!"
Zio memasuki kamarnya. Ia berjalan menuju ranjang besar dan membaringkan tubuh Cyzarine di atas sana.
Saya bisa menerka-nerka pikiran mesum Anda hanya dari tatapan mata Anda Tuan Muda, pikir Sam seraya berdiri di belakang Zio.
"Bukan begitu maksud saya, Tuan Muda. Saya hanya merasa bahwa apa yang Anda lakukan adalah salah. Karena bagaimanapun juga Anda tidak ...."
"Stop! Tidak bisakah kau diam?!"
Zio meraih jas yang menutupi tubuh Cyzarine. Ia juga menyelimuti Cyzarine dan memastikan wanita itu tidak menggigil kedinginan.
"Turn on the heating now!"
"Ya, Tuan."
Zio beranjak menjauh dari ranjang. Ia mengambil beberapa pakaian dan membawanya keluar dari sana.
"Kau pergilah dan sewa kamar untuk dirimu sendiri!"
Zio berbicara dengan asistennya sembari berjalan menuju kamar yang biasa digunakan oleh Sam.
Glek!
Mengapa nasib buruk selalu datang padaku di saat Tuan Muda sedang jatuh cinta?
Sam menggerutu menyalakan nasibnya yang selalu buruk.
Ceklek!
Zio membuka pintu kamar, lalu berbalik sebentar.
"Ada apa? Apakah kau keberatan?"
Zio bertanya kepada Sam sambil membuka lebar pintu kamar tersebut.
"Tenーtentu saja tidak, Tuan Muda!"
"Lalu? Oh, saya tahu ...."
Zio menatap Sam dengan tajam hingga pria itu sama sekali tidak bisa berkutik.
"Apakah kau ingin tidur di sofa?"
Zio menyeringai lebar seraya memandangi wajah sang asisten.
Puk! Puk! Puk!
"Jika itu keinginanmu, maka saya tidak bisa melarangnya, Sam! Ha ha ha ...."
Zio tertawa kecil. Ia menutup pintu kamar tanpa memberikan kesempatan Sam berbicara.
**
"Mengapa aku merasa malam ini sangat panjang?"
Zio berdiri di ujung ranjang memperhatikan Cyzarine yang masih pulas tertidur dengan nyaman.
"Bukankah malam memang lebih panjang saat musim dingin, Tuan Muda?"
Sam membalas ucapan Zio seraya mengikuti arah pandang tuannya.
"Ya, tetapi bukan itu maksud saya!"
Zio merasa tidak nyaman karena membawa wanita yang baru saja dikenalnya beberapa waktu lalu ke kamar hotel yang ia sewa. Pria itu kerap mondar-mandir hanya sekadar ingin memastikan Czyarine masih terlelap.
"Tuan Muda, hari hampir pagi dan Anda belum juga tertidur. Silakan Anda istirahat! Saya akan menggantikan Anda untuk menjaga Nona Cyzarine."
Zio melirik asistennya dari ujung mata.
"Kau pikir saya akan menyetujuinya?!"
Astaga! Menyeramkan sekali tatapannya!
Sam berseru kaget setengah mati di dalam hati saat mendapatkan tatapan mata seperti itu.
"Saya hanya ingin Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup, Tuan Muda."
Zio menahan napasnya ketika ia melihat pergerakan dari Cyzarine.
"Tidurlah sebentar lagi, Cyzarine! Tubuhmu perlu waktu istirahat yang cukup."
"Hah? Sadarkah apa yang baru saja Anda katakan, Tuan Muda?"
Lagi-lagi Zio melirik asistennya dengan tajam.
"Shut up your mouth, Sam!"
Sam hanya bisa menghela napasnya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran majikannya.
"Kau keluarlah!"
"Baik, Tuan Muda."
Setelah membungkukkan badannya, Sam pergi dari sana. Sedangkan Zio berjalan menuju jendela dekat penghangat ruangan. Ia duduk di sana seraya menghangatkan tubuh.
"Aku benar-benar merindukan cuaca tropis Jakarta."
Zio menyibukkan dirinya dengan membaca majalah yang tersedia di kamar hotel. Ia memilih majalah lokal yang tidak kalah menariknya dengan majalah Forbes yang semula ia raih.
"Hmm? Bukankah pria di cover ini adalah Tuan Vyacheslav?"
Zio semakin tertarik untuk membuka halaman demi halaman. Bukan tertarik dengan sampul majalah di mana Vyacheslav terpampang di sana tetapi ia justru tertarik dengan kalimat hot yang terdapat di atas foto mantan suami dari Cyzarine tersebut.
"Samaya goryachaya muzhskaya kategoriya v etom godu." (Arti: Kategori pria terhot tahun ini.)
Zio mulai membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat yang berbaris rapi di majalah popular tersebut.
"Oh, Vyacheslav digilai banyak wanita ...."
Zio melebarkan senyumnya ketika mengetahui fakta menarik sang CEO Romanov Company.
"Di balik kesuksesan bisnis seorang Vyacheslav, ternyata dia memiliki skandal cinta dengan salah seorang sahabat Cyzarine! Siapakah sahabatnya? Apakah wanita bernama Ellena yang telah memicu keributan di pesta tadi?!"
Tidak sulit bagi Zio untuk mengetahui arti dari setiap kata yang tertulis di majalah itu. Ia dengan keahliannya mampu menguasai beberapa bahasa dunia.
"Jika tebakanku benar, aku akan membawa Cyzarine ke luar dari lingkaran persahabatan seperti itu!"