webnovel

Arbatskaya

Cyzarine membelalakkan kedua matanya ketika mendapati wajah maskulin pria sedang tersenyum ke arahnya. Tidak hanya itu, pria yang duduk di kursi penumpang bagian belakang tersebut pun membuka pintu mobil untuk Cyzarine tanpa keluar dari sana.

"Astaga! Anda lagi?!"

Bukannya terkesan dengan perilaku pria itu, tetapi Cyzarine justru dibuatnya emosi.

"Mengapa Anda selalu berada di sekitar saya?! Apakah Anda saya pergi?!"

Zio terus tersenyum. Bagi Zio, berhadapan dengan seorang wanita seperti Cyzarine sangatlah mudah.

"Sebaiknya masuklah terlebih dahulu, Nona Cyza! Saya akan menjelaskannya di perjalanan."

"Maaf, saya tidak butuh tumpangan Anda!"

Cyzarine menolak bantuan Zio dengan ketus juga tatapan sinis. Ia ingin sekali menjauhkan dirinya dari pria asing yang bukan berasal dari negaranya.

"Hmm? Begitu, 'kah? Namun jika saya tidak salah ingat, bukankah Anda sudah terlambat untuk pergi menepati janji?"

Masih dengan sikap santainya, Zio mencoba mempengaruhi Cyzarine.

Ah?! Benar sekali! Aku memang sudah terlambat pergi ke kantor agen properti!

Cyzarine berseru seorang diri sambil menggigit bibir bawahnya yang kemerahan.

Sial! Bibirnya sungguh menggodaku! Aku berani bertaruh bahwa mantan Istri Tuan Vyacheslav belum pernah tersentuh!

Usai meyakinkan dirinya sendiri, Zio pun mencoba menahan hasratnya untuk tidak tergoda dengan Czyarine.

Kecantikan Cyza tertutup dengan penampilan kunonya, batin Zio.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Cyzarine melangkah mendekati mobil yang ditumpangi oleh Zio.

"Silakan, Nona Cyza!"

Baiklah! Aku akan menerima bantuan darinya satu kali lagi dan setelah itu, aku akan menjauh darinya, ujar Cyzarine dalam hati dengan bersungguh-sungguh.

Cyzarine akhirnya masuk dan duduk tepat di samping Zio. Ia menutup pintu mobil, lalu tidak memalingkan wajahnya dari Zio sedikit pun.

"Maaf, Tuan Zio. Ke mana kita akan pergi?"

Seorang sopir bertanya kepada Zio dengan menggunakan bahasa Inggris yang fasih. Namun, dapat dipastikan bahwa sopir tersebut berkebangsaan Rusia seperti Czyarine.

"Hmm, wait a minute!"

Zio menatap Cyzarine yang tertangkap sedang menatapnya.

"Maaf, Nona Cyza! Bisa, 'kah, Anda memberitahu saya tujuan Anda?"

Kali ini, Zio bertanya dengan menggunakan bahasa Rusia seperti masyarakat Rusia pada umumnya.

Apakah dia sedang memamerkan keahlian bahasa yang dimilikinya padaku?!

Cyzarine bertanya sambil membiarkan rasa penasaran memenuhi hatinya.

"Arbatskaya."

Cyzarine menjawab dengan singkat tanpa ekspresi, bahkan tanpa menoleh kepada Zio. Sang sopir pun mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti.

"Oh, Anda ingin ke distrik Arbat rupanya!"

Bukankah itu merupakan salah satu kawasan para orang kaya raya di Moskow, Rusia?! Namun, bukankah mansion mewah keluarga Romanov berada di distrik Danilovsky?! Atau, 'kah, aku telah melewati informasi lainnya?!

Zio sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia menerka-nerka ke mana sang wanita muda di sampingnya akan pergi.

"Bukankah Arbatskaya merupakan Metro Stasiun kereta bawah tanah di Moskow, Nona?"

Czyarine mengangguk ragu.

"Beーbenar."

"Kebetulan sekali! Saya akan pergi ke sana. Bagaimana jika saya mengantarkan Anda hingga ke tempat tujuan?"

Cyzarine membulatkan mata dengan sempurna. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran pria yang duduk di sebelahnya.

"Sebenarnya, ke mana Anda akan pergi, Tuan Zio?! Apakah Anda tidak pergi bekerja?!"

Cyzarine memberikan kalimat tanya kepada Zio dengan menaikkan nada bicaranya. Ia pun menautkan kedua alis.

"Tentu saja saya akan pergi bekerja, Nona Cyza. Karena pria pekerja keras merupakan sosok pria yang bertanggung jawab, bukan?!"

Cyzarine mengerutkan keningnya seolah tidak mengerti apa yang baru saja dikatakan oleh Zio.

"Saya akan pergi ke distrik Presnensky untuk menghadiri rapat dengan relasi bisnis saya di gedung Orange."

Glek!

Gedung Orange?!

Czyarine berusaha menelan saliva sambil menoleh ke arah lain agar terhindar dari kontak mata dengan Zio. Betapa terkejutnya ia ketika mendengar 2 kata terakhir yang keluar dari mulut Zio.

Aーapakah dia ....

Cyzarine tidak sanggup meneruskan opininya meskipun hanya pada dirinya sendiri. Ia bersandar dan mulai memasukkan jari tangan kelingking kanannya ke mulut.

Melihat pemandangan barusan, tentu saja membuat Zio memiringkan sudut bibir kanannya.

Apakah akhirnya Cyza sadar bahwa aku mengenal mantan suaminya?! Namun bukan hanya mengenal, aku pun merupakan salah satu relasi bisnis Vyacheslav Veselovsky Romanov!

Zio berseru di dalam hati seraya menyandarkan punggungnya. Ia meletakkan sebuah dokumen yang diberikan oleh asistennya malam tadi ke samping kanan agar Cyzarine tidak dapat melihatnya.

Jika saja Asisten tidak tahu diri itu tidak memberikan data diri Cyza malam tadi, mungkin aku terlambat mengetahui bahwa dia adalah wanita yang tidak dihiraukan kehadirannya oleh Vyach!

Zio berseru kegirangan di dalam hati. Ia menghela napasnya berkali-kali ketika mengingat siapa sosok Cyzarine sebenarnya.

"Anda cukup mengantarkan saya hingga ke jalan Arbat, Tuan Zio."

Bagi sebagian orang, mungkin tidak asing lagi mendengar Jalan Arbat. Ya, begitu pula dengan Zio yang sering kali berpergian ke Moskow, Rusia, demi berbisnis.

"Baiklah, Nona Cyza."

Cyzarine menoleh ketika Zio merespon ucapannya.

"Apakah Anda mengenal negara ini dengan baik, Tuan Zio?"

Hmm? Menarik!

Zio memekik di dalam hati ketika ia tersadar sinyal baik dari Czyarine.

"Tentu saja, Nona. Saya menghabiskan banyak waktu berkunjung ke Moskow, Rusia, untuk menjalankan bisnis keluarga."

Zio menjawab tanpa lupa untuk menurunkan nada bicaranya agar Czyarine merasa nyaman ketika sedang bersamanya.

"Jalan Arbat merupakan jalan tertua di Moskow, Rusia, dan saya banyak sekali mendapatkan berbagai cinderamata di sana."

Kedua mata Cyzarine berbinar. Ya, ia mulai mengagumi sosok pria yang kini tengah bersamanya.

"Benar. Sejak kamiーRusiaーmenjadi Tuan Rumah pada piala dunia beberapa tahun lalu, banyak sekali wisatawan mancanegara yang datang ke negara ini!"

"Ha ha ha!"

Zio tertawa lepas ketika mendengar respon Cyzarine yang menurutnya sangat jujur.

"Meーmengapa Anda tertawa, Tuan Zio?!"

Karena kau sangat lugu, Cyza! seru Zio dalam hatinya tanpa berani mengungkapkan langsung.

"Karena jawaban Anda benar. Saya sering berkunjung ke negara-negara besar lainnya, tetapi negara adidaya seperti Rusia, sangatlah menarik hati!"

Bagaimana jika aku mencoba untuk menghasutnya agar dia pergi ke Indonesia? tanya Zio dalam hati. Pria itu menggaruk bagian kanan daun telinganya yang tidak gatal.

"Bolehkah saya bertanya kepada Anda satu pertanyaan?"

Satu pertanyaan?! Apa yang akan dia tanyakan padaku?!

Lagi-lagi Zio dibuat penasaran. Jantungnya terasa berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Mengapa hanya satu pertanyaan? Bahkan saya akan menjawab 1000 pertanyaan jika bisa! Ha ha ha!"

Zio terkekeh dengan kebodohannya sendiri. Dan, Cyzarine tampak bimbang dengan perilaku aneh Zio.

Mungkin benar apa yang dibicarakan oleh Asisten bodoh itu! Mengapa aku mengejar satu wanita kuno ini? Semua orang di Jakarta, Indonesia, tahu bahwa aku memiliki banyak wanita cantik di sekelilingku! seru hati kecil Zio.

"Where are you came from, Mr Zio?"

Holla, Zoyalicious!

Jangan lupa vote this novel, ok!

Thanks

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Nächstes Kapitel