webnovel

Evil God in DxD

Autor: Aarin_Octo
Anime und Comics
Laufend · 26.3K Ansichten
  • 5 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Evil God, telah dibunuh secara diam-diam oleh True God. Namun, apakah kehidupannya benar-benar akan berakhir di sini saja ...? Bagaimana jika, dia bersembunyi di suatu tempat yang tidak bisa diduga oleh siapapun?

Tags
3 tags
Chapter 1Bab 1: Kontrak

Akademi Kuoh—itu adalah sebuah sekoleh elite dimana hanya siswi perempuan saja yang bisa memasuki memasuki sekolah ini.

Namun, entah karena alasan apa, sekolah ini tiba-tiba berubah menjadi sekolah untuk umum dua tahun lalu dan menerima semua murid dari berbagai jenis kelamin.

Kemudian diriku, yang seorang murid pindahan dan memasuki kelas tiga—kelas yang dipenuhi gadis, tanpa lelaki—bisa dianggap sangat beruntung.

Lihat para lelaki yang iri saat melihatku melewati mereka. Bagus, ekspresi yang kalian miliki sangat bagus.

Meskipun aku tidak peduli apakah aku dimasukkan ke kelas yang dipenuhi perempuan atau tidak, aku senang bisa mendapatkan emosi kebencian dengan mudah di sekolah ini.

Elemenku adalah Kegelapan, jadi aku bisa mendapatkan energi sihir dari emosi gelap seperti ini. Seharusnya aku dulu tidak perlu bergantung dengan yang namanya energi, tetapi karena aku telah terkena nerf habis-habisan, aku tidak punya pilihan lain selain merangkak sedikit-demi-sedikit.

Aku mencari remaja berambut cokelat dengan mengikuti jejak kebencian yang diarahkan padaku dan akhirnya ketemu. Dia bersandar di tembok lorong sendirian sambil memasang ekspresi menangis bersama kebencian.

"Yo." Aku mengangkat tanganku sebagai sapaan dan mendekat kearahnya. "Namaku adalah Rozen. Apakah aku boleh berkenalan denganmu?"

Remaja berambut cokelat ini tampak bingung dan gugup. Namun, dia mengangguk dan mengulurkan tangan, "Y—Ya. Namaku adalah Hyoudou Issei. Senang bertemu denganmu ...."

Aku tersenyum dan tanpa pikir panjang untuk menjabat tangannya selama beberapa detik, kemudian melepaskannya saat merasa cukup.

"Terima kasih, Issei. Sebagai ganti, aku akan memberimu permen ini." Aku mengeluarkan satu buah permen dalam bungkusan plastik dan menjelaskan, "Setelah memakan ini, aku bisa menjamin dirimu akan menjadi lebih sedikit populer. Percaya atau tidak, aku akan permisi dulu."

"Huh?" Issei semakin bingung saat menerima permen dariku.

Tapi, aku tak peduli lagi dengannya dan berjalan sendiri dengan perasaan puas.

Aku memasukkan tanganku kedalam saku, kemudian mengeluarkan sebuah bola kristal berwarna hijau kecil.

"Boosted Gear—didapatkan."

---

Sekolah berakhir tanpa banyak kejadian. Aku hanya berkenalan dengan beberapa gadis dan setelah itu tidak ada lagi.

Pelajaran sekolah juga bukan masalah bagiku dan itu agak menyenangkan karena bisa menjawab semua yang diberikan guru dengan mudah.

Ini membuatku berpikir kenapa aku yang dulu tidak liburan seperti ini saja ... Meskipun aku sudah tahu segalanya, mengalaminya secara langsung adalah hal yang berbeda.

Aku harap tidak ada bawahanku yang mencoba menyeretku ke kedudukanku lagi dengan membantuku mengumpulkan kekuatan secara cepat ....

"Kabulkan keinginan Anda dengan selembar kertas ini."

Suara wanita terdengar memasuki telingaku, yang membuatku tertarik. Aku menoleh dan menemukan wanita yang mengenakan kostum maid bersama sayap kelelawar kecil, membagikan sebuah selebaran.

"Ho? Membuat kontrak dengan Iblis ya?" Aku bergumam dan tanpa sadar mulai mengingat pasukan Iblis milikku yang hampir menghancurkan alam semesta hanya gara-gara aku yang marah saat menonton anime bagus tetapi memiliki ending yang mengecewakan.

Kemudian aku menghampiri wanita itu dan berkata, "Tolong satu untukku."

"Silahkan," kata wanita itu dengan senyum profesional dan menyerahkan salah satu selebarannya kepadaku.

Aku menatap rune sihir yang terpasang di kertas. Heh heh, aku mendapat ide menarik.

---

Aku membaringkan diriku di kasur dan menatap bola kristal hijau yang ada di tanganku sambil tersenyum, menatap pantulan dari wajah diriku yang muncul di dalam sana.

Ini awalnya adalah milik Issei Hyoudou, tetapi sekarang sudah ada di tanganku. Saat aku berjabat tangan dengannya tadi, aku mengambilnya menggunakan skill pencurian milikku.

Meskipun aku mungkin hanya memiliki kurang dari satu persen dari kekuatanku dulu, aku dulunya memfokuskan diri kepada keterampilan pencurian.

Jadi kalaupun aku dibatasi seperti ini, aku masih bisa bergerak bebas untuk mencuri hal yang kurang jelas seperti jiwa yang ada di dalam tubuh seseorang.

Aku menggenggam erat bola kristal hijau ini dan sulur-sulur hitam mulai keluar dari lenganku, menuju bola kristal yang kugenggam ini.

Kemudian, kesadaranku mulai menjadi gelap dan saat aku membuka mataku lagi, kobaran api besar terjadi di depan mataku, bersama seekor naga yang berdiri di tengah-tengah tempat ini tanpa memperdulikan api yang mungkin bisa membakarnya.

Aku juga tidak memperdulikan api yang ada di sekitar dan berjalan menuju depan dirinya, kemudian membuka menyapa, "Senang bertemu denganmu, Ddraig—Sang Kaisar Naga Merah."

Ddraig, naga merah ini, perlahan membuka matanya dan tatapannya yang tajam mengarah ke diriku, terlihat sangat mengintimindasi bagi manusia biasa. "Hoo. Dari Aura yang kau pancarkan ... kau pasti bukan patnerku yang asli. Apakah kau mencuriku darinya?"

"Heh." Aku mendengus dengan tawa. "Seperti yang diharapkan dari naga tua, kau masih bisa tetap tenang."

"Banyak hal yang terjadi padaku setelah disegel. Diriku yang dicuri dari Host seperti ini juga sering terjadi di masa lalu," kata Ddraig.

"Naga memiliki kesombongan seperti biasa." Aku memandang kedua mata Ddraig tanpa rasa takut. "Kau secara tidak langsung mengatakan bahwa kau sangat berharga sampai-sampai diperebutkan banyak orang."

"Apa arti hidup jika kau tak memiliki kesombongan?" Ddraig mendengus dan menatapku lagi, kemudian berkata, "Jadi, apakah kita akan membuat kontrak?"

"Tentu." Aku tersenyum dan mengulurkan tangan. "Semoga kita menjadi mitra yang baik, Ddraig."

Ddraig menerima jabatan tanganku yang kecil menggunakan ujung jarinya yang bahkan masih sangat besar. "Ya. Semoga kita menjadi mitra yang baik, Patner baruku."

Dengan itu, aku terbangun dan langit-langit kamar memasuki mataku lagi.

Bola kristal hijau tidak terasa di genggamanku lagi dan ketika aku membalik punggung telapak tangan kiriku, aku menemukan bola kristal hijau yang menempel di sana ....

Aku menghilangkan itu dengan otomatis dan mengambil kertas yang kudapat dari wanita yang kutemui tadi sore.

Karena tidak ada silet di kamarku, aku mengambil kertas yang ada di tasku dan menyayat jariku sampai berdarah, lalu meneteskannya ke kertas pemanggilan iblis.

Kertas yang memiliki rune sihir itu mulai bercahaya dengan warna merah dan terbang ke tengah-tengah ruangan, menghilang saat lingkaran sihir yang lebih besar muncul di udara.

Lingkaran itu mengeluarkan cahaya merah yang lebih terang, sebelum menurun kebawah dan sosok gadis mungil berambut putih dengan potongan bob mulai muncul.

Gadis itu melihat sekeliling ruangan dan tatapannya kemudian berhenti ke diriku. Dia membuka mulutnya dan bertanya, "Apakah Anda yang memanggil saya?"

Aku menarik kerah bajuku dan berharap bisa terlihat keren, kemudian menjawab, "Ya, aku adalah kontraktor yang memanggilmu. Karena kau adalah iblis, kau pasti bisa memenuhi permintaan kecilku kan?"

Gadis berambut putih di depanku ini mengukurku tanpa terlihat dan mengangguk, "Selama Anda bisa membayar."

Das könnte Ihnen auch gefallen