Namun, berbeda ketika sang sekretaris menawarkan untuk memanggil Darren. Ia langsung mengangguk.
--
Namanya juga mendapat kabar buruk, sudah sewajarnya langsung mengakhiri meeting. "Sorry, Mr. Justin. Meeting ini akan kita lanjut, next time."
"Mr. Gilbert, tunggu!"
Seperti tidak mendengar, Darren pergi begitu saja. Justin dibuat bertanya-tanya. Ini aneh, benar-benar aneh. Ada apa sebenarnya? Menolehkan wajahnya pada Kenzie. "Apa yang terjadi?"
"Sesuai dengan yang disampaikan Mr. Gilbert, meeting ini akan di jadwalkan ulang, silahkan."
"Okay." Langsung melenggang keluar ruangan, di ekori orang kepercayaannya.
Setelah memastikan Justin meninggalkan Gilbert Company, Kenzie langsung menuju lantai di mana ruang CEO berada. Kedatangannya di hentikan sang sekretaris. "Lebih baik Anda tidak masuk. Mr. & Mrs. Gilbert, sedang tidak mau di ganggu."
"Omong kosong."
Ketika pintu terbuka, dia terkesiap. "Oh My God, Sir." Berlari mendekat. "Mrs. Gilbert, kenapa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com