"Aku nggak tahu apa yang temanku lakukan pada kalian saat itu. Tapi jika kalian menghina temanku sekali lagi di hadapanku, aku benar-benar membuat wajah kalian hancur! Dasar cewek bajingan!" sahut Fahmi, tatapannya sangat tajam pada kedua gadis itu, sangat mengiris-iris hati mereka.
"Sudah, Mi. Sudah. Nggak perlu diladeni lagi ucapan mereka. Mereka menghinaku, bukan menghina kau maupun Fahrizul. Aku sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Jadi kau tak perlu terbawa emosi, oke?" ujar Arya, masih menahan Fahmi yang sejak tadi terus berontak, ingin sekali memukul wajah kedua gadis itu.
Merasa kasihan dengan kedua gadis itu, Fahrizul menyuruh Arya untuk menahan Fahmi seorang diri. "Yak, tolong jaga Fahmi. Kalau bisa bawa pergi jauh-jauh dari sini. Nanti takutnya orang ini malah tambah emosi. Aku mau memeriksa keadaan cewek-cewek ini," gumam Fahrizul sangat pelan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com