webnovel

Thanks for the Night 2

Han Yiyue tidak mengerti jalan pikiran He Xi Huan. Di saat seperti ini, ketika mereka akan memulai langkah yang lebih intim, menawari minum anggur. Bukankah itu sedikit tidak masuk akal? Namun, sebelum ia bisa mengucapkan satu kata pun, pihak lain sudah membuka tutup botol anggur dan meneguk dalam jumlah besar.

 

Tidak menawari Han Yiyue, He Xi Huan kembeli meneguk untuk kedua kali, tetapi dalam jumlah lebih sedikit. Setelah menyingkirkan botol anggur, ia mendekatkan bibir mereka, mengirim cairan kental. Aroma anggur dan sedikit efek memabukkan memenuhi mulut Han Yiyue, ia dipaksa menelan cairan itu.

 

Kemudian mereka kembali berciuman. Kali He Xi Huan tidak tetap diam, ia membawa tangannya membelai perut Han Yiyue, menggosok kulit lembut itu dan memainkan tonjolan di dada. Sesekali menarik kemudian memelintir. Tangan lainnya tidak mau kalah, mengikuti pergerakan yang sama.

 

Tubuh Han Yiyue dirangsang sedemikian rupa, menimbulkan sensasi menggelitik yang menggoda. Pinggangnya dibelai lembut hingga ke pinggul.

 

Ciuman He Xi Huan segera beralih menuju pipinya, mengecup salah satu mata. Terus meluncur ke telinga, menjulurkan lidah menjilat daun telinga Han Yiyue dan menggingit ringan. Selain rasa geli tidak tertahankan, itu juga menimbulkan hasrat yang kian membara.

 

Han Yiyue menjepit pinggul He Xi Huan dengan melingkarkan kakinya, menggerakkan tubuh bagian bawah agar bergesekan. Nafsu benar-benar memenuhi mata abu-abu yang basah, bulu mata terkulai dengan ujung berair, tahi lalat di sisi mata terlihat ikut tergerak. Semakin menambah berat godaan yang diterima He Xi Huan.

 

Jika Han Yiyue begitu menggoda dan baik di atas ranjang, bagaimana bisa dia membiarkan orang lain melihatnya seperti ini.

 

Dalah satu tangan He Xi Huan meluncur ke tubuh bagian bawah  pihak lain. Menepuk pantat penuh Han Yiyue dan meremasnya sekali. Namun, bukan itu yang dicari. He Xi Huan memilih memainkan benda milik Han Yiyue, meremas dengan ringan dan melingkari pucuknya.

 

Benda itu sudah keras dan tegak, tidak sulit untuk membuatnya menembakkan beberapa cairan yang akan membantu mereka nantinya. Dengan lima jari, He Xi Huan terus-menerus menekan benda Han Yiyue, membuat semakin besar dan semakin tidak sabar untuk meledak. Belum lagi rangsangan dari ciuman demi ciuman pihak lain, juga tangan yang senantiasa menyentuh setiap titik sensitif tubuh. He Xi Huan bermain sangat baik.

 

"Hngh … ahh …." Han Yiyue berada di ambang nafsu, keadaan  di bawah sangat mendesak. Ia memejamkan mata menikmati setiap pergerakan He Xi Huan, sudut matanya telah mengeluarkan air, bibirnya terbuka, dagu terangkat ke atas.

 

"Angh …." Penampilan tidak sabar itu dipenuhi keinginan mendesak. Beberapa detik berikut tembakan pertama Han Yiyue meluncur dengan sangat lancar.

 

"Xi … Huan!" teriaknya sembari  mengangkat pinggul dan menikmati kesenangan.

 

Tangan He Xi Huan dipenuhi cairan Han Yiyue, ia melihatnya dengan tatapan penuh minat, menjilat sedikit sebelum berbegerak mencari titik tertentu dan mendapatkan dengan mudah. Ia menggosok kerutan di titik tersebut, menyebarkan cairan kental, dua jari kemudian dimasukkan bersamaan.

 

Gerakannya hati-hati dan sangat perhatian.  Ia juga terus memperhatikan ekspresi Han Yiyue, takut-takut akan melukainya. Melihat kerutan di kening laki-laki itu semakin dalam, ia bertanya dengan suara lembut, "Apa itu sakit?"

 

Han Yiyue menatap ke arahnya, mengulurkan kedua tangan membungkus pipinya. Tersenyum kecil dan menjawab, "Tidak buruk. Lanjutkan."

 

Lagi pula itu hanya ketidaknyamanan awal, semua akan membaik dari waktu ke waktu. Tidak bisa menahan gejolak di hati, Han Yiyue mengecup wajah He Xi Huan berulang-ulang. Itu menenangkan pihak lain juga.

 

He Xi Huan menambah dua jari lagi tanpa peringatan, membuat Han Yiyue melonjak kaget. "Ahh!"

 

Namun, mulutnya kembali dikunci oleh mulut familiar. Gerakan menusuk menggunakan empat jari semakin liar, ada kalanya He Xi Huan akan memutar jari-jarinya membentuk lingkaran dan menciptakan getaran tertentu bagi Han Yiyue. Setelah terbiasa, rasa sakit perlahan berubah menjadi antusias yang menginginkan lebih.

 

Memahami keinginan tersebut,He Xi Huan segera menarik tangannya menimbulkan buuunyi 'plop' rendah. Ia mempersiapkan benda panas miliknya di depan lubang Han Yiyue. Jelas lebih besar dan lebih menggairahkan.

 

Dia memasukkan ujungnya, sebelum berlanjut, melirik ke arah Han Yiyue yang bersiap menerima benda besar itu. Memejamkan mata takut-takut. Lalu bisikan menenangkan terdengar di sisi telinga, "Katakan jika itu terasa sakit. Aku tidak akan menahan diriku malam ini."

 

Han Yiyue menahan napasnya dalam beberapa detik, mengembuskan napas panas sebelum menjawab dengan yakin, "Lanjutkan. Aku menunggumu."

 

Tangan yang berada di pundak He Xi Huan menegang ketika lubangnya secara bertahap dipenuhi benda panas. Perasaan nyeri, panas, sempit, dan antusias memenuhi bagian belakang Han Yiyue. Ketika benda itu masuk sepenuhnya, mereka bersamaan menjerit puas. Saling menempelkan tubuh.

 

Beberapa saat setelah Han Yiyue tenang dan terbiasa dengan keberadaan benda asing memenuhi bagian bawahnya, He Xi Huan memulai pergerakannya. Menarik pinggul ke belakang hingga tersisa ujung penis tenggelam di lubang Han Yiyue sebelum mendorong masuk sekeras mungkin dan mengenai titik terdalamnya.

 

"Ahhhhhh …." Han Yiyue melengkungkan punggung tanpa sadar, perasaan tersengat listrik mengalir dari tempat diserang oleh He Xi Huan. Kesenangan yang belum pernah terjadi membuatnya gila apalagi ketika titik itu terus-menerus diserang.

 

Han Yiyue terus mengerang bersamaan dengan pergerakan He Xi Huan, tubuhnya bergerak-gerak mengikuti ritme permainan. He Xi Huan terus menggertak, tidak lupa membuat tangannya ikut bekerja keras memainkan tonjolan di dada Han Yiyue. Bibir yang mengecup leher dan meninggalkan banyak tanpa merah.

 

Pergerakan He Xi Huan semakin cepat dan penuh momentum penekanan. Kesenangan itu membuat Han Yiyue menembak cairan kental sebanyak dua kali, tetapi pihak pelaku masih tidak menunjukkan tanda akan keluar.

 

Ketika pergerakan semakin intens, sudut benda He Xi Huan juga mulai penuh sesak, dan berkedut sebelum menembakkan muatan di dalam tubuh Han Yiyue. Ia memeluk erat tubuh itu sambil menikmati puncaknya. Mengecup ringan bibir Han Yiyue ketika berbisik rendah, "Terima kasih untuk malam ini, Yiyue."

 

Ingin rasanya ia mengucapkan kata-kata manis lainnya, tetapi pihak lain sudah jatuh ke dalam tidur lelahnya. Mendengkur ringan dengan wajah damai. Mau tidak mau He Xi Huan harus membersihkannya terlebih dulu sebelum mereka kembali berbaring di atas tempat tidur yang sama, memeluk Han Yiyue dalam tangannya, dan mengecup kening itu berulang kali.

 

Ada saat di mana He Xi Huan mengalami mimpi buruk, tubuhnya sedikit gemetar, kening mengerut dalam-dalam, bibir menggumamkan kata-kata acak. Keringat dingin membasahi.

 

Han Yiyue terbangun oleh hal itu, menatap wajah buruk He Xi Huan dan tidak bisa tidak merasa hanyut. Perasaan putus asa yang dirasakan laki-laki itu dapat mempengaruhinya, itu menunjukkan betapa besar benab yang ditanggung selama ini.

 

Mendekatkan tubuh mereka dan memeluknya, melayangkan ciuman demi ciuman. "Xi Huan, tenanglah, ada aku bersamamu."

 

Suara yang lembut, ketenangan, dan usaha melindungi. Semua itu perlahan membuat He Xi Huan kehilangan mimpi buruknya. Ia berkedip perlahan, menatap mata abu-abu Han Yiyue. "Aku baik-baik saja. Kamu bisa kembali tidur."

 

"Xi Huan. Jika kamu mengalami mimpi buruk lagi, gigit aku." Han Yiyue dengan bersunggung-sungguh menunjukkan lehernya. "Tidak apa-apa."

 

He Xi Huan tergerak oleh sikapnya, tetapi tidak ingin melakukan hal tersebut. "Aku baik-baik saja."

 

"Kamu tidak baik-baik saja. Berhenti mencoba selalu menjadi kuat di depanku. Ini, gigit ini!" Dia menunjukkan lehernya.

 

"Yiyue."

 

"Sudah kubilang bukan, kamu memiliki aku ketika kamu dalam suasana hati yang buruk. Lakukan itu padaku."

 

He Xi Huan tidak memiliki kekuatan untuk menolak. Dia menggigit leher Han Yiyue, hingga meninggalkan bekas yang dalam bahkan sedikit robek. Ketika susanan hatinya kembali normal, mereka kembali tidur. Di jam-jam berikut, selama mimpi buruk terjadi, He Xi Huan akan melakukan hal yang sama dan menambah berat pekerjaan. Ada kalanya dia bermain-main dengan Han Yiyue hingga mereka melakukan hubungan intim agi dan lagi.

 

Malam itu hingga pagi berikutnya, total empat kali He Xi Huan menggigit Han Yiyue setelah mengalami mimpi buruk, lalu tiga kali mereka melakukan hubungan intim. Bohong jika Han Yiyue bisa tetap tenang dan tidak terganggu, pada akhirnya dia juga akan memainkan peran dengan sangat baik. Berteriak kesenangan dan meminta lebih hingga ia pingsan.

 

Tenanganya terkuras habis, berbeda dengan He Xi Huan yang penuh vitalitas seorang laki-laki muda.

 

Nächstes Kapitel