Mendengus rendah dan mengangkat kepalanya, Han Yiyue tidak ingin berlama-lama lagi, sulit untuk memancing seseorang yang tangguh dalam mempertahankan rahasianya. Menerjang tubuh He Xi Huan dan hampir membuat mereka jatuh ke belakang. Melingkarkan tangan di leher laki-laki itu, Han Yiyue menautkan bibir mereka dengan keras.
Permainan semakin memanas hingga tahap penyatuan. Karena ini merupakan yang pertama bagi Han Yiyue, ia tidak bisa menahan air mata. Rasa sakit seperti dirobek menyebar tanpa bisa dikendalikan. Untungnya, meskipun He Xi Huan terkesan kasar, ia masih berusaha menahan diri dan dengan kesabaran mengurus Han Yiyue. Sesekali melayangkan usapan ringan di kepala atau mengelus tulang punggungnya, tidak jarang juga mencoba mengalihkan perhatian Han Yiyue dari rasa sakit dengan berciuman.
Pergulatan itu tidak terjadi begitu lama, He Xi Huan mengakhirinya setelah putaran pertama. Berpikir jika Han Yiyue merasa tidak nyaman atau bahkan sakit.
He Xi Huan bangkit berdiri untuk membersihkan diri dan setelah itu berencana membantu Han Yiyue melakukan hal yang sama. Namun, tangannya segera ditarik kembali dan tubuh jatuh ke atas tempat tidur.
Belum sempat bertanya, Han Yiyue yang sebelumnya memejamkan mata setelah mencapai klimaks dan terlihat tidur, melingkarkan tangannya tubuh He Xi Huan. Lalu bergumam dengan suara rendah, "Jangan pergi. Aku ingin tidur bersamamu."
He Xi Huan menatap wajah polos itu tanpa berkata apa-apa. tidak tahu harus tertawa atau menangis setelah mendengar kalimat sederhana tersebut. Hanya berusaha menenangkan pihak lain dengan mengelus pucuk kepalanya lagi.
"Bukankah kita baru selesai tidur bersama, kamu ingin melanjutkan putaran kedua?"
Wajah Han Yiyue memang sudah merah sejak awal, tetapi kali ini diikuti rasa malu. Seolah ingin menyembunyikan diri di suatu tempat yang tidak akan pernah diketahui He Xi Huan. Dia menyadari makna lain dari kalimat pihak lain karena ia juga mengajukan hal yang sama ketika mengajaknya beberapa waktu lalu.
Melepaskan He Xi Huan dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh, Han Yiyue berseru dengan suara teredam, "Pergi!"
Tingkah malu-malu itu jelas membuat He Xi Huan terhibur dan sudut bibir tergerak membentuk senyuman kecil. Alih-alih bergegas ke kamar mandi, ia mencoba menarik selimut Han Yiyue.
"Ayo, mandi bersama," ajaknya seperti sedang merayu anak kecil.
Han Yiyue cukup antusias dengan ajakan itu, tetapi rasa malu mencegahnya bertindak terlalu jelas. Dia hanya bisa menahan napas di balik selimut dan mengatupkan bibir rapat-rapat. Tidak ingin menolak juga.
Tidak ada jawaban bahkan setelah He Xi Huan mengajak untuk ke sekian kali. Pada akhirnya ia menyerah dan bangkit berdiri dari tempat tidur, bergerak menjauh dari posisinya.
Keberadaannya sangat jelas, mudah dirasakan oleh Han Yiyue sehingga ketika sisi lain tempat tidur kosong dan beberapa puluh detik berlalu, kepalanya mengintip dari celah kecil. Seperti kelinci yang keluar dari kandang, terlihat lucu dan menggelikan.
"Kamu!" seru Han Yiyue terkejut. Tubuhnya diangkat dengan mudah oleh He Xi Huan bahkan sebelum ia bisa melihat sosok itu.
"Mengapa kamu malu?" He Xi Huan benar-benar mempertanyakan hal itu setelah menahan rasa gemas. Sebelumnya dia tidak pernah melihat tingkah Han Yiyue yang satu ini. Meskipun laki-laki itu banyak bertingkah dan selalu berusaha keras menarik perhatiannya dengan beragam kelakuan memusingkan, tetapi ia masih menyembunyikan beberapa karakternya.
Alih-alih menjawab, Han Yiyue mencoba mengalihkan perhatian ke masalah lain. "Bagaimana dengan selimutnya? Ini akan basah. Kamu turunkan aku di sini."
"Masih ada selimut lain kalau ini basah. Mengapa kamu memedulikan hal sepele dan tidak menjawab pertanyaanku?"
Tidak ada keinginan untuk memberi jawaban, entah itu sangkalan ataupun pengakuan, Han Yiyue menjadi sangat tenang dan diam sampai ia dibawa ke kamar mandi. Didudukkan di atas meja kering sementara pihak lain memutuskan mengisi air hangat untuk berendam.
Mereka berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing, He Xi Huan mempersiapkan air dan Han Yiyue melamun. Namun, pikiran satu sama lain diisi hal-hal lain yang dipenuhi ketidakpuasan atas situasi saat itu. Han Yiyue sedang menimang-nimang tindakan selanjtnya yang harus dilakukan dan mulai menata kata. Bagaimanapun, ia sangat ingin mengatakan tentang perasaannya terhadap He Xi Huan terlepas dari tanggapan pihak lain.
"Airnya sudah selesai, kamu ingin datang sendiri atau …"
"Gendong aku." Han Yiyue memotong kalimat He Xi Huan dan mengangkat tangannya, meminta digendong.
Tanpa perdebatan lagi, He Xi Huan segera mewujudkan permintaan itu dan membiarkan selimut meluncur ke bawah lantai. Dengan tenang meletakkan Han Yiyue ke dalam bak mandi sementara dia berjalan menjauh.
"Bukankah kita akan mandi bersama?"
Han Yiyue mencegahnya pergi dengan pertanyaan itu, menghentikan langkah kaki He Xi Huan yang akan keluar kamar mandi.
Pihak lain hanya bersenandung sebagai jawaban, tetapi tidak berbalik. Hal itu membuat Han Yiyue agak kesal dan bertanya-tanya tentang kesalahannya, tetapi tidak mendapatkan apa. Pada akhirnya, ia memutuskan bertindak kekanakan dala m masalah kali ini. Berteriak kesal, "He Xi Huan, kamu sangat tidak bertanggung jawab! Jika tidak ingin memandikanku seharusnya biar aku tidur."
Tangan dan kakinya ikut bermain peran, memukul dan menendang air yang tidak bersalah. Tindakan itu tampak sangat kekanakan dan naif, tetapi cukup untuk membuat He Xi Huan berbalik ke arahnya dengan kerutan di kening, tetapi tidak marah sama sekali. Bagaimanapun, ekspresi dan setiap gerakan Han Yiyue terlihat lucu. Jelas berbanding terbalik dengan keganasannya ketika memulai pergumulan di atas tempat tidur atau saat berlatih di halaman belakang rumah.
Tawa renyah terdengar dari mulut He Xi Huan, dia berjalan kembali mendekati Han Yiyue dan memutuskan menunda apa yang ingin dilakukan.
Melihat itu, Han Yiyue segera menepi dan memberi ruang di belakang punggungnya untuk He Xi Huan, tentu saja wajahnya dipenuhi senyum puas dan kemenangan. Benar-benar membuat He Xi Huan menggelengkan kepala.
Mencubit dagunya, He Xi Huan memberi penjelasan, "Tadinya aku ingin menyiapkan pakaian kita dulu, tapi siapa yang menyangka aku akan melihat tingkah kekanakan seseorang. Apa kamu selalu bertindak seperti itu di hadapan targetmu?"
Dia hanya bertanya dengan santai dan tidak berencana untuk membuat suasana memberat, tetapi pemikiran Han Yiyue berbeda. Kalimat itu seperti sebuah pukulan ringan di hatinya, ia memalingkan wajah dari sosok He Xi Huan, menolak melihat laki-laki itu. Namun, menyandarkan tubuh hingga kulit punggung menempel di dada pihak lain.
Meraih tangan He Xi Huan dan menautkan jari-jari mereka, bermain-main dengan air dalam beberapa saat.
"Tidak. Aku tidak bertindak seperti ini pada mereka. Dan … kamu bukan targetku. Kamu adalah orang yang aku sukai, tidak bisakah aku bertindak kekanakan di depanmu?"
Diam selama beberapa saat membuat suasana sunyi, hanya suara napas satu sama lain yang dapat didengar. Tidak ada pergerakan selain jemari Han Yiyue yang menggenggam erat milik He Xi Huan sesekali menggelitik.
"Aku ingin lebih dekat denganmu, bukan seperti kakak dan adik, tapi seperti seseorang yang akan saling menemani."