webnovel

Han Yiyue: Boldness

Teriak kekanakan Han Yiyue menggema dengan keras, memekakan telinga, membuat beberapa orang mengerutkan kening tidak terkecuali He Xi Huan yang paling dekat dengannya, meski berjarak beberapa meter. 

Anggota Fenghuang yang mendengar teriakan berani bocah itu tidak kuasa menahan gejolak perasaan di hati. Ada pujian mengenai keberanian Han Yiyue terhadap He Xi Huan, ada juga yang diam-diam mengirim permohonan ampun dalam hati, merasa iba dengan kelangsungan jalan hidup Han Yiyue. 

Kebiasaan dalam kelompok mereka ketika seorang anggota baru, terlebih yang berusia belasan tahun seperti Han Yiyue, akan dihukum dengan dibiarkan sendirian di bangunan kecil belakang rumah yang menghadap langsung ke hutan. Tidak peduli ada binatang buas atau tidak, entah mati atau bisa bertahan hidup, dia akan dibiarkan menjalani kehidupan di tempat itu tanpa dipedulikan oleh anggota lain dalam waktu sesuai keinginan ketua. He Xi Huan telah diberitahu mengenai kebiasaan-kebiasaan di sini, secara otomatis mengetahui hal tersebut.

Berbeda dengan pemikiran orang-orang, He Xi Huan tampak sangat santai. Terlepas dari tatapan dinginnya yang melintasi sosok Han Yiyue dan membuat bocah itu menurunkan pandangan karena tidak nyaman, He Xi Huan merogoh saku celana. Mengeluarkan rokok dan korek, memutar di tangan sebelum menyalakannya. Kemudian berjalan ke sofa ketika suara tajamnya terdengar, bertanya, "Kamu ingin bertemu dengan ibumu?"

Mendengar itu, Han Yiyue sedikit mengangkat wajah dan melirik sosok yang duduk tenang di sofa dengan rokok terselip di belah bibir. Dia berpikir bahwa laki-laki tinggi yang tampak pandai sebenarnya sangat konyol dengan mempertanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya. Meski demikian, dia tidak berani mengatakan secara langsung isi pikirannya, hanya mampu menganggukkan kepala kuat dan bersenandung menyetujui. Han Yiyue takut bertemu tatap dengan manik hitam kebiruan He Xi Huan, tetapi perhatiannya tidak luput dari gerak-gerik orang itu.

Embusan asap abu-abu melayang dari bibir He Xi Huan, manik mata yang dingin sama sekali tidak berubah, justru semakin kejam dengan efek tambahan berupa pantulan merah api dari rokok. Di dalam hatinya, dia memuji ketangguhan Han Yiyue yang tetap bergeming sembari menahan intimidasi. Biasanya, pada titik ini, kebanyakan anak seusia Han Yiyue akan menangis sekeras mungkin, alih-alih mendapatkan belas kasihan justru membuat orang murka dan bernafsu untuk memarahi hingga tutup mulut.

Ini adalah kelulusan pertama Han Yiyue dari ujian diam-diam He Xi Huan yang akan merekrutnya sebagai anggota Fenghuang, meski berbeda jalur dengan kebanyakan anggota lain. Ya, dengan penampilannya, Han Yiyue dapat dijadikan senjata hidup yang mematikan dengan lembut.

"Aku akan membawamu bertemu ibumu, tapi kamu harus patuh dan melakukan satu hal dengan benar. Jika kamu bisa melakukannya, aku akan mengabulkan keinginanmu."

Han Yiyue terkejut mendengarnya, bagaimanapun, ini bukan sesuatu yang diinginkan. Dia hanya ingin kembali ke rumah dengan ibunya, meski ruangan tempat mereka kecil dan kumuh, tetap saja itu lebih nyaman karena dikenali sebagai tempatnya pulang.

Dia menghentakkan kaki dengan marah dan berteriak, "Aku mau pulang!" Kakinya berlari menuju pintu, siap menerobos orang-orang yang berdiri di sana dengan tubuh kecilnya.

Dengan acuh tak acuh, He Xi Huan mengeluarkan perintah, "Tangkap dia dan bawa kepadaku!"

Salah satu anak buahnya segera menangkap tubuh Han Yiyue, mengangkatnya dengan santai. Berat tubuh Han Yiyue tidak sesuai dengan usianya, sangat ringan dan sedikit daging, tetapi kekuatan yang dimiliki cukup besar. Mungkin karena ia cukup nakal setelah menjalani kehidupan yang sulit tanpa perlindungan orang tua.

Menggeliat gelisah, tangannya berulang kali berusaha mencakar atau mencubit kulit orang lain, kaki menendang-nendang tanpa henti. Membuat satu orang lainnya turut membantu mengangkatnya. Dibutuhkan dua tenaga untuk membawanya menuju. Di depan He Xi Huan, Han Yiyue dipaksa berlutut dengan tangan diletakkan di belakang punggung dan kepala menunduk dalam-dalam. Meski begitu, tatapan matanya tajam melihat lantai dingin di kaki seperti mata pembunuh.

He Xi Huan mengguncang salah satu kaki bersepatunya sebelum mengarahkan ke dagu Han Yiyue dan memaksanya mendongak, menatap tepat ke manik matanya. Embusan rokok sekali lagi tampak membuat tekanan ngeri di wajah dingin He Xi Huan menjadi berkali lipat. Suaranya yang megenetik dan tajam terdengar lagi.

"Lima hari. Aku memberimu waktu lima hari untuk melakukan sesuatu, jika berhasil aku akan membawamu menemui ibumu dan kamu bebas memilih jalanmu. Sekarang patuhi aku, bereskan kekacauan ini dan pergi tidur."

Jelas bahwa Han Yiyue tidak diberi kesempatan memilih, perintah itu mutlak dan tidak mampu ditolak oleh bocah sepertinya. Meskipun keras kepala dan terbiasa membangkang, Han Yiyue tidak merasa dia dapat bebas dengan mudah, sebaliknya tanpa sadar tubuhnya mengikuti perintah tersebut. Sehingga sesaat setelah tangannya dibebaskan dan tidak ada lagi yang menekannya, dia bangkit berdiri untuk membereskan kekacauan kamar.

Orang-orang dibubarkan oleh He Xi Huan, sementara dia memperhatikan setiap gerakan Han Yiyue. Setelah bocah itu berbaring di tempat tidur dan menutupu diri dengan selimut, barulah dia bangkit berdiri dari sofa, hendak beranjak pergi.

Suara manis khas anak kecil menggema untuk terakhir kali, "Kamu harus menepati janjimu."

He Xi Huan meliriknya sekilas dengan pandangan dingin dan setengah jengkel. Bocah itu telah menguji dirinya sedemikian rupa. Meski begitu, ia tidak berniat memainkan permainan konyol, hanya bersenandung setuju sebelum benar-benar menghilang di balik pintu yang tertutup.

Hal pertama yang dilakukan He Xi Huan adalah menemui Jamie di ruangannya. Dia mempertanyakan apa yang telah didapat dari penyelidikan mengenai Han Yiyue. Sayangnya, wajah Jamie tampak agak murung ketika menyampaikan berita yang tidak begitu menyenangkan, tetapi sangat baik. 

Menjelaskan jika Han Yiyue terlahir dari seorang pelacur ternama di salah satu rumah bordil Chinatown yang mereka kunjungi, tanpa ayah, dan tanpa sanak saudara. Jelas jika kehidupannya cukup buruk.

Jamie terbawa suasana, tetapi segera pulih dan melanjutkan laporannya. "Aku sudah menghubungi Carla dan dia meminta bertemu besok. Tentang Han Yiyue, tidak banyak catatan tentang dia. Kelahirannya tidak ditemukan di mana-mana, entah itu China atau Amerika."

Mendengar itu, senyum puas terpampang di wajah He Xi Huan. Dengan kata lain Han Yiyue terlahir secara ilegal. Ini merupakan keuntungan besar bagi He Xi Huan untuk menjadikannya senjata. Dengan begitu, mudah untuk memanipulasi atau memalsukan identitas Han Yiyue ke depannya jika beraksi sesuatu instruksinya.

Meski menyebalkan mendapati senyuman penuh makna di wajah He Xi Huan, Jamie tidak memprotes apa-apa. Jelas dia mengetahui kehidupan seperti apa yang harus ditanggung oleh orang-orang yang terjebak di dunia bawah ini. Han Yiyue hanya salah satu dari ratusan bahkan ribuan orang. Tidak perlu mengasihaninya secara berlebihan.

"Huan Ge, hanya itu yang aku dapatkan saat ini. Jika kamu butuh informasi lebih spesifik tentang bocah itu, besok aku akan mengirim seseorang untuk mencari tahu lebih dalam lagi."

He Xi Huan tidak mengangguk, tetapi tidak juga menggelengkan kepala. Dengan acuh tak acuh bangkit berdiri dan bersiap pergi ke kamarnya. Sebelum menghilang dia kembali mengingatkan Jamie mengenai pertemuan dengan Carla besok.

Nächstes Kapitel