"Kak, terima kasih untuk makanannya. Aku dan temanku harus pergi sekarang." Winnter memberikan isyarat untuk berdiri. Aku pun mengikutinya.
"Lain kali mampir lagi, ok?," ucap Summer ramah.
Aku dan Winnter berjalan keluar, dan seketika para pekerja di rumah ini berbisik satu sama lain. Aku berusaha tidak menghiraukannya, tapi ada sesuatu dalam diriku yang memintaku untuk sangat berhati-hati selama berada disini.
Bahkan, saat kami keluar pintu gerbang, aura rumah itu seperti mengikuti kami. Seolah ada makhluk yang sangat besar dan berjalan pelan di belakang kami. Lidahku kaku, walaupun sekedar hanya untuk bicara pada Winnter.
Sebelumnya, saat aku masih berada di dalam sana, semua masih terasa biasa saja. Namun, ketika Summer muncul setelah hidangan penutup tadi, aku merasa seolah dia memberi isyarat kalau dia telah menandai kami. Entah itu hal baik atau buruk, aku tidak tahu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com