webnovel

125. Breath

3 Minggu berlalu...

Rose menatap wajah seorang pria yang ada di depan nya. Apakah dia sudah sadar? Apakah dia merasa kesakitan? Kenapa wajahnya sedikit membeku? Apakah di dalam sana begitu dingin? Rose terus memikirkan bagaimana cara pria itu bertahan hidup hanya dengan selang pernapasan dan alat-alat yang terletak di dadanya itu?

Rose telah baik-baik saja. Dia kini bisa berdiri dan berjalan meski dia tidak bisa berlari se cepat dulu, tapi dia bersyukur dengan dirinya yang tidak lagi membutuhkan kursi roda.

Melainkan pria itu, dia akan mengalami kelumpuhan. Meski itu tidak permanen, tapi tetap saja itu kemungkinan besar akan permanen bila sarafnya tak kunjung tumbuh dan menyatu satu sama lain.

"Mr. Jay... Kenapa anda tidak kunjung bangun? Anda bisa mendengarkan ku kan disana? Dokter bilang orang yang sedang koma bisa mendengarkan suara ku, bisa melihat ku juga." Kata Rose dengan terdiam sejenak.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel