Sean bangun, tangannya meraba-raba ranjang mencari sosok calon istrinya. Saat matanya terbuka, ternyata Deby sudah bangun lebih awal. Sean tersenyum, kemudian menuju dapur menyusul kekasihnya yang sedang sibuk di dapur.
"Hemm rajinnya." ucap Sean sembari memeluk Deby dari belakang.
"Biasa saja" cetus Deby
"Belum mandi kan, emhhh." ucap Sean seraya menghisap kuat pundak gadis itu.
"Emh, jangan menggangguku." kesal Deby dengan kelakuan Sean, mengusiknya pagi ini. Deby mundur, dan sengaja berjalan mundur menyudutkan Sean ke dinding.
"Apa kau ingin itu? " tanya Sean.
Deby hanya mundur, tak menghiraukan pria itu. Setelah mentok ke tembok, Deby membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Sean. Sean mengernyitkan alisnya, bingung apa yang dilakukan Deby.
"Kenapa menatapku setajam itu?" tanya Sean.
"Diam saja disini, jangan mengusikku!" peringat Deby sembari menatap tajam.
"Menyeramkan." ledek Sean, dengan cepat mengecup pipi gadisnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com