Di luar kamar, hujan salju sedang berhembus. Namun, di dalam kamar malah terasa hangat seperti musim semi.
Lu Sheng takut dia akan mengganggu Chu Sihan yang sedang membaca buku, sehingga gerakan mengaduk tintanya pun ia lakukan dengan sangat hati-hati.
Sekitar setengah jam kemudian, terdengar suara ketukan pintu.
Chu Sihan mengangkat kepalanya. Lu Sheng menghentikan gerakannya lalu tersenyum, "Tuan lanjutkan membaca saja, biar aku yang membuka pintu."
"Baik." Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Tatapannya kembali tertuju ke gulungan bambu.
Lu Sheng bergegas membuka pintu kamar. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Ibu Pembantu Yao. Di tangannya terlihat kotak makanan.
Melihat Ibu Pembantu Yao, Lu Sheng segera berkata, "Ibu Yao, ada perlu apa hingga Anda kemari?"
Ibu Pembantu Yao melihat ke dalam kamar. Dengan senyuman misterius ia bertanya, "Hamba tidak mengganggu Nona Lu dan Tuan Chu, kan?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com