webnovel

Pasukan Masyarakat Sipil

Dalam waktu yang relatif singkat, banyak manusia yang berubah menjadi monster. Setelah mereka dikendalikan tubuhnya oleh alien yang datang dari planet yang letaknya seribu juta tahun cahaya dari bumi.

Karena sebuah perang besar, membuat planet yang dihuni oleh berbagai makhluk yang damai, berubah menjadi mencekam. Pasalnya banyak dari mereka yang ditangkap untuk dijadikan obyek penelitian.

A45W planet, berjarak seribu juta tahun cahaya dari bumi. Itu jarak yang mereka tempuh untuk melarikan diri. Sebenarnya mereka adalah makhluk yang lemah. Hanya saja mereka adalah makhluk tipe pengendali. Makhluk itu dapat mengendalikan tubuh inangnya. Juga bisa membuat inangnya menjadi lebih kuat dan memiliki kekuatan berlebih. Namun makhluk dari planet A45W tersebut bisa mengendalikan makhluk lainnya. Sehingga mereka dimanfaatkan untuk diteliti lebih jauh.

Karena tidak ingin dijadikan bahan percobaan, mereka mengeluarkan sisa kekuatan untuk meninggalkan planet mereka. Sebenarnya tubuh mereka sangat besar. Mereka bisa setinggi empat puluh meter. Dengan menggunakan kekuatannya, mereka harus membuat tubuh mengecil. Itulah bahan bakar yang digunakan adalah tubuh mereka sendiri.

Tidak ada yang tahu siapa dan entah dari planet mana yang ingin menjadikan makhluk dari planet A45W itu sebagai bahan percobaan. Hanya saja mereka yang ketakutan dan mencari planet lain untuk ditinggali. Banyak dari mereka yang terserap lubang hitam. Hingga pada akhirnya mereka berada di tempat yang asing. Mereka terus mencari planet yang harus ditinggali. Hingga suatu ketika mereka sampai di bumi. Karena mereka merasakan ada hawa kehidupan di planet itu.

Kedatangan makhluk itu secara serentak, membuat mereka secara acak sampai di tempat yang berbeda-beda. Setelah sampai, mereka sudah dalam keadaan lapar dan sangat lelah. Untuk menghadapi manusia saja pun mereka tidak sanggup. Untuk bertahan hidup, mereka merasuki tubuh manusia dan menjadikan tubuh manusia menjadi tubuh mereka.

Bukan perkara mudah bagi mereka untuk menguasai tubuh manusia. Seumur hidup, mereka hanya bisa memasuki satu tubuh makhluk lain. Sehingga sebelum memasuki tubuh makhluk lain, mereka akan berpikir terlebih dahulu. Pantas atau tidak tubuh yang mereka pilih.

***

Hari yang melelahkan bagi para pasukan khusus yang berbentuk tentara. Mereka telah berusaha semaksimal mungkin untuk membunuh para alien itu. Hari ini mereka sudah sangat lelah karena telah membunuh satu dari mereka. Tetapi puluhan orang telah mati oleh monster itu.

"Hari ini lelah sekali. Kapan serangan dari monster itu akan berakhir?" keluh salah seorang prajurit.

"Iya, kita tidak bisa terus-terusan seperti ini. Andaikan senjata kita lengkap, mungkin kita bisa menghadapi mereka! Itu karena pemerintah yakin tidak akan ada lagi perang di dunia ini. Nyatanya makhluk entah dari mana, merasuki tubuh manusia."

"Huhh, dunia ini sungguh kacau! Disaat seperti ini, kita harus yang turun tangan melawan mereka! Sungguh makhluk yang meresahkan!" umpat pria paruh baya yang merupakan salah seorang prajurit.

Sudah dua bulan terakhir saat pertama kalinya, makhluk luar angkasa itu datang tiba-tiba, mereka telah membentuk pasukan khusus yang terdiri dari masyarakat sipil. Karena tidak adanya pasukan tentara di negara, membuat pemerintah menggunakan orang biasa untuk dilatih menggunakan senjata. Bahkan mereka masih belum tahu apa-apa ketika mereka direkrut untuk melakukan pekerjaan itu.

Entah dari mana orang itu berasal, asalkan masih manusia, mereka semua diperbolehkan untuk membawa senjata tajam hanya untuk membunuh makhluk-makhluk itu. Namun karena kurangnya pasokan senjata, tidak semua orang mendapatkan senjata. Hanya orang-orang yang beruntung atau orang-orang yang memiliki harta untuk membeli dari orang lain yang memilikinya.

Senjata menjadi pertahanan diri bagi mereka yang membutuhkan. Tak banyak dari mereka yang akhirnya gugur karena kurangnya pengetahuan serta melakukan pemborosan peluru. Tidak banyak dari mereka mati sia-sia karena mereka langsung menggunakan peluru yang tersedia. Hal ini tentu membuatnya lebih berkemungkinan kehilangan nyawa.

Sejak sepuluh tahun lalu, penduduk dunia telah menyepakati perjanjian damai dan tidak akan ada senjata atau apapun itu. Tidak ada pasukan militer di dunia. Tahun 2071 adalah sepuluh tahun terakhir saat semua pasukan tentara di dunia telah dihentikan secara berangsur.

Sekarang hanya tersisa senjata-senjata ilegal yang masih beredar saat ini. Karena semua senjata resmi telah dileburkan dan tidak diperbolehkan memiliki senjata api atau senjata tajam lagi. Nyatanya masih juga ada orang yang tidak taat aturan. Hingga pada akhirnya mereka harus hidup sehancur-hancurnya.

Saat mereka sedang berjaga, tentu saja sosok makhluk dengan badan besar, setinggi dua meter lebih, mendatangi mereka. Mereka menghancurkan semuanya. Apa yang ada di tempat itu hanya untuk mencari mangsa.

"Itu ada satu! Kita bunuh dia!" seru salah seorang pria paruh baya.

"Ayo, bunuh!" Dengan menggunakan senjata api, ia menekan pelatuk dan menembakan ke arah monster itu bertubi-tubi.

"Grrooahhh! Hrrr!" Makhluk besar itu tidak menghindari serangan. Walaupun darah hijau bercucuran, tetap saja mereka masih bisa bergerak leluasa.

"Jangan menyerah! Tembak terus!" seru sang pria paruh baya, memimpin para pemuda yang masih lajang. Ada pula orang sepuh yang ikut dalam pasukan itu.

Jumlah mereka ada lebih dari seratus orang. Hanya belasan orang yang memiliki senjata api. Yang lainnya menggunakan apa saja untuk pertahanan diri. Ada yang bersiap-siap untuk maju menyerang dengan menggunakan panah yang dibuatnya sendiri. Sekali lagi karena kurangnya persenjataan.

Ada di antara mereka yang menyerang dengan senjata seadanya. Ketapel, panah atau barang apapun yang bisa dilempar ke arah monster itu. Saat monster itu melompat, mereka bisa melompat hingga ketinggian lima meter. Bahkan ada yang lebih.

"Grooaahhh!" teriak monster itu menyerang menggunakan taringnya yang tajam. Ia menyerang seorang manusia yang memegang besi panjang.

"Sialan! Aku bisa mati di sini! Tapi aku akan membunuhmu, meski aku mati, huaaaa!" teriak seorang pria yang berhadapan langsung. Ia menggunakan besi di tangannya untuk menyerang monster itu.

Tidak mudah jika seorang manusia biasa mengalahkan makhluk besar dan memiliki kekuatan yang tidak tertandingi. Mereka semakin kuat dengan seiring memakan banyak makhluk seperti mereka.

"Jangan berhenti! Tetap serang!" teriak orang yang berada di tempat jauh. Ia menyerang dengan tembakan apinya.

Serangan terus mengenai bagian tubuh monster itu. Hanya banyak darah yang keluar karenanya. Dengan waktu beberapa menit, luka itu kembali menutup dengan sendirinya.

"Aakkk!" teriak seorang pria yang tubuhnya terpotong oleh monster itu. Ia terkena sabetan dari pisau di tangan makhluk itu.

"Herrrr shhh ..." desis makhluk itu ketika dirinya mendapatkan serangan besar. Sebuah hantaman besar dari arah belakang.

Tiba-tiba muncul satu sosok yang memiliki tubuh serba hijau muncul entah dari mana. Sudah dua bulan berlalu dan kini ada sosok yang bentuknya berbeda tapi memiliki sebuah sabuk dan persenjataan di tangannya. Serta memiliki baju pelindung di tubuhnya.

"Aahh ... apa itu?"

"Itu? Kenapa ada makhluk yang lainnya? Tapi mengapa hanya menyerang makhluk itu? Siapa sebenarnya dia? Apalah dia adalah teman? Atau malah lawan?"

Masih menjadi misteri makhluk yang datang tanpa menyerang manusia itu. Hanya saja mereka takut kalau pada akhirnya makhluk itu menyerang manusia juga.

***

Nächstes Kapitel